Bro Albert dari Jaringan Advokasi Rakyat Solidaritas: "#KebohonganAward itu satire berdasarkan fakta. Tokoh politik kita harus sama-sama menjaga negara ini dari hoax."
Bro @yurgensutarno : "Kami dari PSI akan selalu melawan hoax. Tapi kami meminta agar rekan pers utk tidak memberi ruang pada para penyebar hoax. Orang-orangnya kita sudah tahu. Pola-polanya sudah kita pelajari."
Bro Albert: "PSI selalu taat hukum setiap ada laporan dan pemanggilan, kami selalu hadir. Kami tidak lari, tidak pura-pura sakit."
Alasan ACTA Laporkan Grace Natalie
Wakil Ketua ACTA, Hendarsam melaporkan kader PSI terkait kebohongan award karena kader PSI sudah menghina dan melecehkan mereka yang diberi piala kebohongan.
"Selaku institusi parpol, seharusnya PSI memberikan suatu edukasi sesuai dengan adab dan perilaku kultur politik yang ada. Bentuk ini kami anggap sebagai (penghargaan kebohongan award) penghinaan, pelecehan, menyakiti orang-orang dan tidak ada edukasinya dan pembelajaran disini ini hanya sekadar ingin mengolok-olok,” tutur Hendarsam.
Hendarsam menilai, apa yang sudah diperbuat PSI tentu sudah merugikan banyak pihak.
Terlebih kini Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno sedang maju pada bursa pemilihan presiden 2019.
"Saya rasa merugikan iklim demokrasi menjelang pilpres ini. Kan sebagai kita ketahui pihak Jokowi saja tidak setuju (dengan kebohongan award)," tutur Hendarsam.
Baca: Grace Natalie dan 3 Kader PSI Dilaporkan ke Bareskrim Polri Terkait Kasus Kebohongan Award
Ia meminta, Kepolisian untuk menangkap pelaku dan dalang yang ada dibalik penghargaan 'Kebohongan Award' ini.
"Hal mana bertujuan untuk memberikan efek jera kepada pelakunya, dan juga untuk membantu program pemerintah dalam menghentikan penyebaran ujaran kebencian (hate speech) yang menyesatkan dan semakin meresahkan bagi masyarakat yang membaca media online," ucap Hendarsam.
Ke-empat politisi PSI itu dilaporkan terkait dugaan tindak pidana kejahatan tentang konflik suku, agama, ras, dan antar golongan (SARA) Pasal 156 KUHP Jo Pasal 15 UU Nomor 1 Tahun 1946 tentang peraturan hukum pidana.
“Penghargaan" dari PSI
PSI memberi penghargaan kebohongan kepada pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.