Sutopo menjelaskan, pada hari Selasa dalam periode pukul 06.00 hingga 12.00 WIB, Gunung Bromo telah mengalami lima kali letusan.
Asap yang terlihat di kawah Gunung Bromo, kata Sutopo, bertekanan sedang hingga kuat dan tinggi asap mencapai 900 hingga 1.500 meter dari puncak kawah.
Baca: Gunung Bromo di Jawa Timur Keluarkan Abu Vulkanik, Begini Kondisi Masyarakat Suku Tengger
Baca: 5 Destinasi Wisata di Sekitar Gunung Bromo yang Bisa Dikunjungi Saat Hari Raya Nyepi
Sutopo juga mengungkapkan jika Bandara Malang masih tetap beroperasi normal meski Gunung Bromo mengalami erupsi.
"Pada 19/3/2019 pukul 06.00 - 12.00 WIB terjadi 5 kali letusan. Asap bertekanan sedang hingga kuat dan tinggi 900 - 1.500 meter dari puncak kawah. Status Waspada (level 2). Bandara Malang tetap beroperasi normal," tulis Sutopo.
Menurut petugas BMKG, Wahyu Hendra Kusuma, warga di sekitar Bromo dan pengujunga serta pendaki tidak diperbolehkan memasuki kawasan dalam radius 1 km dari kawah aktif.
"Dari Senin (18/3/2019) malam hingga Selasa pagi sudah meletus sebanyak 28 kali dengan ketinggian asap mencapai 1.300 meter dari bibir kawah," jelas Wahyu.
Baca: Gunung Bromo Ditutup Total Selama Nyepi, Puncak B29 Bisa Jadi Alternatif Wisata, Ini Panduannya
Baca: Gunung Bromo Berstatus Waspada, Wisatawan Dilarang Dekati Kawah Hingga Radius 1 Km,
Gempa letusan terekam dengan amplitudo maksimum 25 hingga 34 milimeter dengan durasi 47 hingga 57 detik.
Gempa tremor terus menerus terjadi dengan ampilitudo didominasi 2 milimeter yang sebelumnya hanya di dominasi 1 mili meter saja.
Material yang dikeluarkan berupa material abu vulkanik dan mengarah ke arah barat atau kawasan Malang, sedangkan material pasir hanya jatuh di sekitar kawah saja.
(Tribunnews.com/Whiesa)