Pada saat ini bakat unik Freddie menjadi populer dengan suara yang miliki jangkauan yang luar biasa.
Kehadiran Freddie di panggung memberi Queen kepribadian yang penuh warna, tak terduga dan flamboyan.
Sejak saat itu popularitas Queen meluas melampaui Inggris.
Saat mereka dapat mendapatkan banyak penghargaan di seluruh Eropa, Jepang dan Amerika Serikat di mana pada tahun 1979 mereka menduduki puncak tangga lagu dengan lagu Freddie 'Crazy Little Thing Called Love'.
Kesuksesan fenomenal mereka berlanjut di seluruh dunia sepanjang tahun 80-an.
Tentu yang paling disorot pada tahun 1985 oleh penampilan mereka yang mencuri perhatian dan tak terlupakan di atas panggung di Live Aid.
Pada pertengahan tahun 80-an, Freddie mulai berkonsentrasi pada karir solonya, yang berjalan bersama Queen untuk beberapa album.
Pada 24 November 1991, perjuangan Freddie melawan AIDS berakhir ketika ia meninggal dunia setelah mengumumkan secara terbuka bahwa dia mengidap penyakit tersebut.
Musisi dan penggemar dari seluruh dunia memberikan penghormatan setinggi-tingginya saat meninggalnya duta rock paling inovatif dan flamboyan.
Wafatnya Freddie menandai berakhirnya sebuah era di Freddie Mercury Tribute Concert di Wembley Stadium pada 20 April 1992 yang melahirkan Mercury Phoenix Trust, badan amal AIDS yang didirikan untuk mengenang Freddie oleh anggota Queen.
Meskipun 30 tahun lebih telah berlalu semenjak Freddie kehilangan nyawanya karena komplikasi HIV.
Ia tetap berada di benak jutaan orang di seluruh dunia sebagai salah satu seniman terhebat yang pernah kita lihat.
(Tribunnews.com/Muhammad Alvian Fakka)