News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Bulu Tangkis

Masih Tak Terima dengan Kematian Zhang Zhi Jie, sang Kakak Tuntut Pertanggungjawaban BWF

Penulis: Isnaini Nurdianti
Editor: Drajat Sugiri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Atlet Bulutangkis asal China, Zhang Zhi Jie meninggal dunia setelah kolaps saat bertanding saat mengikuti ajang Badminton Asia Junior Championships 2024 di Yogyakarta. Kakak Zhang Zhi Jie minta pertanggungjawaban atas kematian sang adik bersamaan dengan rilis resmi BWF.

Mengingat dalam kasus Zhang Zhi Jie, penanganan medis di lapangan memang terlihat lamban.

Petugas medis tak langsung masuk saat Zhang Zhi Jie ambruk.

Pasalnya jika menilik regulasi BWF yang berlaku saat ini, petugas medis baru bisa masuk lapangan usai mendapatkan izin dari referee alias wasit.

Hal itulah yang kini diklarifikasi pihak BWF.

Namun sebelum itu, BWF tak lupa untuk menyampaikan ucapan belasungkawa terkait meninggalnya Zhang Zhi Jie.

"Federasi Bulu Tangkis Dunia [BWF)]menggunakan kesempatan ini untuk sekali lagi menyampaikan belasungkawa terdalam kami kepada keluarga Zhang Zhi Jie, rekan satu timnya, Asosiasi Bulu Tangkis China, dan seluruh komunitas bulu tangkis China," tulis BWF melalui Instagram resmi @bwf.official, Selasa (2/7/2024) malam WIB.

"Meninggalnya Zhang [Zhi Jie] di Kejuaraan Bulu Tangkis Junior Asia di Yogyakarta, Indonesia pada tanggal 30 Juni adalah kejadian tragis, dan kami mengambil semua langkah yang diperlukan untuk meninjau masalah ini secara menyeluruh dengan berkonsultasi dengan Bulu Tangkis Asia dan Persatuan Bulu Tangkis Indonesia (PBSI)."

BWF kemudian menjelaskan bahwa prosedur medis Kejuaraan Asia Junior 2024 secara keseluruhan berada dalam naungan Badminton Asia selaku pihak penyelenggara.

Namun yang pasti, Badminton Asia berpedoman kepada protokol yang telah dikeluarkan BWF.

"Sementara Kejuaraan Bulu Tangkis Junior Asia berada di bawah yurisdiksi Badminton Asia, BWF memiliki seperangkat pedoman dan instruksi medis keseluruhan yang tersedia untuk digunakan oleh badan pengatur lainnya [regional atau nasional] yang menyelenggarakan turnamen yang disetujui BWF. Namun, terserah kepada masing-masing badan pengatur tentang bagaimana menerapkan protokol dan praktik medis ini di tempat pada kegiatannya," sambung BWF.

Lebih lanjut, BWF masih menunggu soal laporan resmi dari Badminton Asia dan Panitia Penyelenggara Kejuaraan Asia Junior 2024.

Dari laporan tersebut, BWF nantinya akan menilai apakah prosedur penanganan medis yang dijalankan sesuai atau tidak.

"BWF sedang menunggu laporan resmi dari Bulu Tangkis Asia dan Komite Penyelenggara Lokal untuk menilai apakah prosedur medis yang benar diikuti dalam memberikan bantuan kepada Zhang ketika ia jatuh di lapangan."

"Menurut pedoman tersebut, dokter turnamen, di bawah arahan wasit, memiliki tanggung jawab untuk menanggapi keadaan darurat di lapangan, termasuk dugaan serangan jantung, dan dalam skenario ini, untuk memberikan intervensi hingga tindakan medis yang tepat dapat tersedia [misalnya ambulans]."

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini