"Ketika menerapkan pedoman ini, ditegaskan kembali bahwa semua personel harus siap setiap saat untuk menanggapi semua intervensi medis yang diperlukan, termasuk keadaan darurat, sesegera mungkin," tambah BWF.
BWF menegaskan jika pihaknya akan melakukan evaluasi dengan mengubah regulasi jika memang ditemukan prosedur yang kurang pas.
"Setelah peninjauan kami selesai, kami akan menentukan apakah aspek-aspek tertentu dari pedoman ini perlu diubah."
"Peninjauan yang ada, yang dimulai awal tahun ini, mengevaluasi kebijakan dan prosedur BWF mengenai intervensi darurat oleh dokter turnamen untuk memastikan perawatan yang paling tepat dan tepat waktu, akan mencakup temuan dari penilaian BWF dan laporan Badminton Asia," tegas BWF.
Sebelumnya, PBSI juga diketahui akan menyurati BWF untuk mengubah aturan terkait tim medis boleh masuk lapangan.
Hal itu disampaikan oleh Broto Happy selaku Humas Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI).
Broto mengungkapkan pihaknya meminta kepada BWF agar aturan terkait tim medis boleh masuk lapangan tidak perlu menunggu adanya instruksi dari wasit.
Dengan catatan, atlet yang bersangkutan memang segera membutuhkan penanganan, seperti dalam kasus Zhang Zhi Jie.
"Ke depan mungkin kita akan menyurati BWF agar aturan bahwa tim medis baru bisa masuk setelah ada panggilan dari refree, kita harapkan bisa melihat sikon (situasi dan kondisi) agar bisa lebih cepat ditangani agar atlet terselamatkan seandainya terjadi hal seperti ini," kata Broto dikutip dari YouTube Kompas TV.
(Tribunnews.com/Isnaini/Yohanes Liestyo Poerwoto)