TRIBUNNERS - Banyak mitos yang tersebar di masyarakat menyebutkan bahwa konsumsi cokelat yang berlebihan dapat berbahaya bagi tubuh.
Hal ini sebernarnya hanyalah sebuah mitos dimana kebenarannya belum dapat dipastikan.
Cokelat sendiri merupakan makanan yang sudah tidak asing bagi masyarakat Indonesia.
Salah satu makanan yang sudah tidak asing di telinga masyarakat.
Rasanya yang manis membuat makanan ini disukai oleh hampir semua kalangan.
Cokelat berasal dari kata xocoatl yang berarti minuman pahit.
Kata tersebut berasal dari bahasa suku Aztec, yang diyakini merupakan bangsa pertama yang mengolah cokelat ribuan tahun lalu, yang kemudian dalam perkembangannya menyebar ke Spanyol sebelum kemudian meluas ke Prancis, Belanda dan Inggris.
Berdasarkan beberapa penelitian yang telah dilaksanakan oleh ahli membuktikan bahwa mengkonsumsi cokelat dengan teratur mampu mengurangi resiko terkena penyakit-penyakit berbahaya seperti stroke dan seranngan jantung.
Menurut data WHO tahun 2011, serangan jantung merupakan penyebab kematian terbesar nomor 1 di dunia, diikuti oleh stroke.
Faktor utama penyebab penyakit kardiovaskulaer tersebut ialah hipertensi atau tekanan darah tinggi.
Cokelat dapat mengurangi resiko penyakit kardiovaskular karena cokelat kaya akan kandungan antioksidan yaitu fenol dan flavonoid.
Kandungan antioksidan didalam cokelat terbukti tiga kali lebih banyak dibandingkan kandungan antioksidan didalam teh hijau, yang banyak diyakini sebagai minuman sumber antioksidan.
Antioksidan didalam cokelat dapat menghambat produksi enzim didalam tubuh yang mampu meningkatkan tekanan darah sehingga tekanan darah dalam tubuh tetap normal.
Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa asupan flavonoid yang cukup dapat menurunkan resiko penyakit jantung koroner dimana flavonoid mampu mencegah oksidasi Low Density Lipoprotein (LDL) yang dapat menyebabkan terjadinya penyempitan pembuluh darah koroner.
Penyakit jantung koroner sendiri disebabkan karena penyempitan pembuluh darah oleh oksidasi kolesterol jahat didalam tubuh yang berasal dari makanan yang dikonsumsi.
Tidak jauh beda fungsinya dengan flavonoid, antioksidan fenol juga mampu mengurangi kolesterol dalam darah sehingga dapat mengurangi resiko terkena serangan jantung, mencegah timbulnya kanker serta mencegah hipertensi.
Meskipun kandungan didalam cokelat telah terbukti baik untuk tubuh, dewasa ini ternyata terjadi penyalahgunaan dalam produksi cokelat.
Banyak produsen cokelat yang justru menghilangkan kandungan flavonoid karena dapat menimbulkan rasa pahit sehingga produk cokelat tersebut hanya didominasi oleh gula dan lemak yang justru tidak baik untuk tubuh.
Untuk itu, ada baiknya memilih jenis cokelat yang mengandung gula sedikit sehingga tubuh mendapatkan manfaat penuh dari cokelat yang dikonsumsi.