Harry Potter and the Goblet of Fire (2005)
Pendapatan: Rp 11,7 triliun
Urutan ke 6 dari 8 film Harry Potter dengan pendapatan terbesar ditempati oleh film ke-4 dari serial ini yang berjudul Harry Potter and the Goblet of Fire dengan jumlah pendapatan sebesar RP 11,7 triliun.
Film ini merupakan salah satu dari 8 film dalam seri Harry Potter yang mendapat kritik terbaik dan dipuji karena tingkat kematangan yang lebih tinggi, alur cerita, kecanggihan para karakter sekaligus performa mereka dalam film.
Harry Potter and the Goblet of Fire ini merupakan film pertama yang memenangkan penghargaan untuk kategori Best Product Design di ajang penghargaan BAFTA Awards ke-59.
Harry Potter and the Chamber of Secrets (2002)
Pendapatan: Rp 11,5 triliun
Harry Potter and the Chamber of Secrets duduk di urutan #7 dalam daftar dengan pendapatan sebesar Rp 11,5 triliun.
Film kedua dari seri Harry Potter ini mulai syuting tepat 3 hari setelah rilisnya film terdahulunya Harry Potter and the Sorcerer’s Stone dan dirilis satu tahun setelah film tersebut.
Film ini mendapatkan 3 nominasi di BAFTA Awards ke-56 untuk kategori Best Production Design, Sound, dan Achievement in Visual Effects.
Harry Potter and the Prisoner of Azkaban (2004)
Pendapatan: Rp 10,4 triliun
Tempat terakhir dalam urutan film Harry Potter dengan pendapatan terbesar diduduki oleh film ke-3 dalam seri yang berjudul Harry Potter and the Prisoner of Azkaban dengan jumlah pendapatan sebesar Rp 10,4 triliun.
Film ini merupakan film pertama serial Harry Potter yang dirilis dengan teknologi IMAX dan merupakan film terakhir yang dibuat ke dalam Video Home System (VHS).
Harry Potter and the Prisoner of Azkaban ini juga merupakan film yang paling banyak diambil di lokasi nyata setelah dua film sebelumnya lebih banyak diambil di studio.