Saya ingat upacara besar pertama BRR dibawah kepemimpinan Pak Kuntoro Mangkusubroto dihadiri oleh ratusan lembaga donor, yang sangat percaya pada kredibilitas dua tokoh ini: Pak Kuntoro pemimpin BRR dan Pak MM pemimpin palang merah.
Belakangan proses rekonstruksi Aceh dan Nias banyak dipuji oleh dunia sebagai rekonstruksi paska bencana tersukses dan bersih dari korupsi.
Diluar ini masih banyak kenangan-kenangan perjuangan yang luar biasa memberi inspirasi bagi kami kami yang jauh lebih muda.
Di akhir hayatnya Pak MM masih terus memikirkan bangsanya.
Dalam saat-saat dirawat sampai hari-hari terakhir, masih minta dibacakan koran untuk mengikuti perkembangan kenegaraan.
Beliau sangat prihatin dengan budaya politik akhir-akhir ini yang semakin jauh dari idealisme dan cita-cita pendiri bangsa.
Satu pesan yang sangat kami ingat adalah: "dalam keadaan apapun, dalam memperjuangkan kebaikan, harus selalu diingat prinsip "goal maintenance".
Insya Allah Pak MM meninggalkan kita dalam khusnul khatimaah, menjemput akhir yang baik.
Seorang penulis buku Leadership Dr. Steven Covey menulis sebagai berikut: "if you want to know the quality of a man, look at how many people go to the funeral, and who are they".
Sejak subuh hari tadi, berdatangan banyak sekali tokoh-tokoh nasional yang berisi dan berjasa pada negara. Rumahnya yang relatif kecil dan sederhana, seperti tak mampu menampung ratusan peziarag yang terus berdatangan.
Selamat jalan Pak MM, Bapak Bangsa, Teladan Langka, pemberi inspirasi perjuangan dari generasi ke generasi. Kami akan lanjutkan perjuanganmu, semaksimal mungkin, semampu kami bisa.
Jakarta, 11 Desember 2016
Sudirman Said