TRIBUNNERS - Siapa yang tidak tahu cokelat? Cokleat berasal dari beberapa tahapan pengolahan biji kakao yang kemudian umumnya diolah kembali menjadi beberapa produk. Misalnya saja produk coklat bar, bubuk coklat, es krim coklat, bahkan menjadi bahan dalam pembuatan roti dan kue.
Tak ayal, coklat menjadi panganan primadona di segala kalangan umur. Terutama, saat stres melanda.
Ya, coklat sering dikonsumsi oleh masyarakat, remaja salah satunya, terutama ketika para remaja tersebut sedang mengalami tekanan baik dari tugas, ujian, dan lain-lain.
Tapi, tahukah Anda apa kandungan gizi yang ada pada coklat sehingga coklat sering di gembar-gemborkan sebagai “mood booster”?
Cokelat mengandung beberapa senyawa bermanfaat bagi tubuh, yaitu fenol dan flavonoid. Selain itu, juga terdapat vitamin A, vitamin B1, vitamin C, vitamin D, dan vitamin E, serta mineral-mineral baik seperti zat besi, kalium, kalsium, dan magnesium.
Dalam 1 ons coklat, mengandung 18 mg magnesium yang setara dengan 15% memenuhi asupan magnesium yang dibutuhkan tubuh. Coklat juga mengandung alkaloid seperti theobromin, kafein, dan fenitelamin yang diyakini dapat memberikan efek yang berkaitan dengan serotonin pada otak, sehingga dapat meningkatkan daya sensitif insulin, menurunkan tekanan darah, dan memperbaiki suasana hati.
Theobromin dan kafein dapat memberikan efek penyegar atau stimulan sehingga berpengaruh pada suasana hati yang lebih baik. Sedangkan senyawa fenitelamin dapat merangsang otak untuk memproduksi senyawa dopamin dan -endorfin yang dapat membentuk rasa senang.
Tak hanya itu, beberapa vitamin juga memberikan peran tersendiri pada suasana hati. Salah satunya adalah vitamin B. Vitamin B berguna untuk memelihara kesehatan saraf, pencernaan, jantung, menurunkan kolesterol, mempelancar peredaran darah, meningkatkan daya tahan tubuh, dan yang terpenting dapat mencegah stres.
Terdapat beberapa jenis coklat, di antaranya dark chocolate, white chocolate, dan milk chocolate. Perbedaan dari ketiga jenis coklat tersebut terletak pada persentase jumlah kakaonya.
Pada dark chocolate, terdapat sekitar 70% kakao sehingga dark chocolate memiliki kecenderungan rasa yang pahit. Milk chocolate mengandung sekitar 50% kakao.
Milk chocolate merupakan coklat yang paling digemari sebab selain kakao, milk chocolate juga mengandug susu dan gula.
Jenis terakhir adalah white chocolate yang mengandung kakao sekitar 33% ditambah campuran gula, susu, dan vanila. Dari ketiga jenis coklat di atas, jenis coklat yang paling disarankan untuk dikonsumsi sebagai ‘mood booster’ adalah dark chocolate, karena kandungan antioksidan dan senyawa pembangkit moodnya relatif lebih tinggi dibanding yang lain.
Selain itu, kandungan gula dalam dark chocolate cenderung lebih rendah sehingga untuk para wanita yang merasa khawatir kegemukan karena coklat, dark chocolate sangat bisa menjadi solusi yang paling tepat.