News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.

Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Jejak Kelam Ibu-Anak Allie: Kebobolankah Intelijen TNI?

Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Rudi S Kamri.

Saya belum berani mengatakan Enzo Allie sudah terpapar virus khilafah. Mungkin hanya ikut- ikutan ibunya. Mungkin hanya sok gagah mengibarkan bendera khilafah sambil mencaci maki pemerintah cq Presiden Joko Widodo.

Tapi apa pun mazab dan ideologi yang dianut oleh Enzo Allie, saya sangat menyesalkan kecerobohan filter seleksi dalam perekrutan taruna Akmil.

Bagaimana mungkin anak dari pengikut khilafah bisa lolos menjadi Tentara Penjaga Negeri?

Menurut pengamat intelijen Indonesia yang intens mengamati perkembangan intelijen negara Suhendra Hadikuntono, kejadian ini menandakan fungsi intelijen TNI tidak bekerja dengan semestinya.

Suhendra mengatakan hal ini seharusnya tidak perlu terjadi. Karena kalau benar ternyata ada upaya penyusupan kader pro-khilafah ke dalam institusi TNI, hal ini akan membahayakan TNI dan negara.

Menurut beliau, fungsi intelijen yang paling utama adalah mencegah dan menangkal, bukan penindakan, dan kejadian ini menandakan fungsi cegah-tangkal dari intelijen TNI tidak bekerja dengan baik.

Sekali lagi ini pelajaran yang paling berharga bagi kita semua. Beruntunnya kasus yang menimpa negeri ini mulai tragedi Bank Mandiri, Blackout PLN dan peristiwa lainnya, harus dijadikan momentum bagi intelijen negara untuk mempertajam daya endusannya untuk memantau pergerakan kaum pro-khilafah.

Dengan kegagalan total mereka menunggangi Prabowo Subianto dalam Pilpres 2019, saya meyakini mereka akan berupaya keras melakukan aksi infiltrasi ke segala lini vital di negeri ini.

Mungkin saatnya perlu dipikirkan bahwa institusi intelijen negara tidak lagi dipegang oleh politisi, polisi atau militer.

Tapi seperti negara-negara lain di dunia seperti CIA di Amerika, KGB di Rusia dan MI6 di Inggris, institusi intelijen negara selayaknya dipegang oleh orang sipil yang mumpuni di bidang intelijen agar daya tangkal dan daya endus intelijen negara kita lebih fokus dan tajam.

Mudah-mudahan ini momentum emas bagi Presiden Jokowi untuk lebih jeli menentukan orang-orang yang tepat untuk membantu pekerjaan besar beliau untuk Indonesia.

Selanjutnya kita tunggu saja langkah konkret TNI untuk mengambil tindakan tegas dan nyata dalam kasus Enzo Allie.

Rudi S Kamri: Pegiat Media Sosial.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini