Sebenarnya menjawab soal ini Menteri Erick sudah memberikan kata kuncinya, yaitu agar setiap bos BUMN memiliki jiwa Samurai, kalau salah minta maaf dan mengundurkan diri.
Berdasarkan referensi, Samurai adalah salah satu prajurit elite di Jepang.
Samurai ini berbeda dengan para prajurit elite yang lainnya, Samurai ini memiliki Bushido (kode etik) yang bagus untuk dicontoh.
Setidaknya, ada dua kode etik.
Pertama, Makoto atau Shin (Kejujuran dan tulus-iklas). Seorang Samurai harus memberikan suatu informasi yang sesuai kenyataan dan kebenaran. Para ksatria harus menjaga ucapannya.
Kedua, Meiyo (Kehormatan) atau menjaga kehormatan diri.
Bagi samurai cara menjaga kehormatan adalah dengan menjalankan kode bushido secara konsisten sepanjang waktu dan tidak menggunakan jalan pintas yang melanggar moralitas.
Selain dua hal di atas, sebenarnya ada lima atau enam kode etik samurai yang lainnya.
Sayang, hal tersebut tidak dilakukan atau belum sempat dilakukan oleh bos Garuda, karena Menteri Erick lebih ngebut memecat duluan.
Mestinya setiap bos BUMN bisa menangkap sinyal dari bosnya dan mengimplementasikannya dengan komunikasi yang tepat secara elegan.
Perspektif Restorasi Reputasi
Setiap orang pada prinsipnya memiliki keinginan yang sama, yaitu ingin reputasinya baik, nama baiknya tidak ternoda, dan citranya bersinar.
Kalau orangnya salah? Sama saja.
Orang yang salah atau orang benar, orang yang buruk atau orang yang baik selalu ingin reputasinya baik.