2]. Terjadi sumbatan pembuluh darah yang akhirnya pembuluh darah arteri mengalami pelebaran atau aneurysm akibat atherosclerosis tersebut, dan akhirnya bisa terjadi perdarahan.
3]. Penggumpalan darah (Trombosis), yang berakibat sangat berbahaya, karena dapat mengakibatkan kegagalan berbagai organ tubuh (Multiorgan failure).
Ketiga hal diatas yang menyebabkan sangat tingginya jumlah kematian pada pasien COVID-19. (Sumber: https://twitter.com/TarunaIkrar/status/1251063956744966144 )
B. MENCARI VAKSIN COVID-19
Selanjutnya, setelah ditemukan Urutan genetik SARS-CoV-2, coronavirus yang menyebabkan COVID-19, telah ditemukan dan merangsang perusahaan farmasi global yang kuat untuk mengembangkan vaksin melawan penyakit tersebut.
Skala dampak kemanusiaan dan ekonomi dari pandemi COVID-19 yang luar biasa, mendorong evaluasi teknologi vaksin generasi berikutnya melalui paradigma baru untuk mempercepat pengembangan, dan kandidat vaksin COVID-19 pertama memasuki pengujian klinis pada manusia dengan cepat.
Koalisi untuk Kesiapsiagaan Epidemi bekerja sama dengan otoritas kesehatan global dalam pengembang vaksin untuk mendukung pengobatan vaksin terhadap COVID-19.
Dasar pengembangan itu meliputi program pengembangan vaksin yang dilaporkan melalui daftar resmi dan terus diperbarui WHO.
Berdasarkan hal tersebut memberikan wawasan tentang karakteristik utama dari vaksin COVID-19.
Sejauh ini dalam pengembangan Vaksin COVID-19 global mencakup 115 kandidat vaksin, ada 78 di antaranya dikonfirmasi sebagai aktif dan 37 tidak dikonfirmasi.
Dari 78 proyek aktif yang dikonfirmasi, 73 saat ini berada pada tahap eksplorasi atau praklinis.
Kandidat vaksin yang paling canggih sudah masuk dalam uji klinis, yaitu: mRNA-1273 dari Moderna, Ad5-nCoV dari CanSino Biologicals, INO-4800 dari Inovio, LV-SMENP-DC dan aAPC khusus patogen dari Shenzhen Geno-Immune Medical Institute.
Sejumlah pengembang vaksin lain telah mengindikasikan rencana untuk memulai pengujian manusia pada tahun 2020 ini.
Keragaman platform teknologi dan fitur mencolok dari lanskap pengembangan vaksin untuk COVID-19 adalah berbagai platform teknologi yang dievaluasi, termasuk berdasarkan asam nukleat (DNA dan RNA), partikel seperti virus, peptida, vektor virus (replikasi dan non-replikasi), protein rekombinan, virus yang dilemahkan dan pendekatan virus yang tidak aktif.