News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.

Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Virus Corona

Menakar Kinerja Subsektor Peternakan dan Kesejahteraan Peternak di Tengah Pandemi Covid-19

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dr. Rustam, SE, MSE

Dampak Pandemi Covid-19 terhadap Pelaku Usaha

Menarik mencermati hasil penelitian BPS bahwa di tengah kondisi pandemi Covid-19 tercatat sekitar 77 dari setiap 100 perusahaan di sektor pertanian dan peternakan masih berupaya mempertahankan operasional usahanya, bahkan sebagian perusahaan masih beroperasi seperti biasa, seperti saat sebelum pandemi.

Fakta ini diperoleh dari 2.482 responden perusahaan pertanian dan peternakan atau sekitar 7,18 persen dari total 34.559 responden perusahaan yang mencakup hampir seluruh lapangan usaha.

Kebijakan perusahaan terkait tenaga kerja berbeda-beda, misalnya, bagi perusahaan yang masih beroperasi seperti biasa, dampak pandemi Covid-19 memaksa 24,59 persen perusahaan melakukan pengurangan jam kerja terhadap tenaga kerjanya.

Bagi perusahaan yang justru beroperasi melebihi kapasitas sebelum Covid-19, dampak Covid-19 mendorong 24,85 persen perusahaan menerapkan peningkatan jam kerja bagi tenaga kerjanya.

Sedangkan perusahaan yang beroperasi dengan menerapkan Work From Home (WFH) akibat dampak Covid-19 menyebabkan 14,04 persen perusahaan mengambil kebijakan tenaga kerjanya dirumahkan (tidak dibayar).

Secara umum, 8 dari 10 perusahaan cenderung mengalami penurunan pendapatan.

Sektor usaha yang paling terdampak Covid-19 dialami oleh perusahaan akomodasi dan makan minum (92,47 persen), perusahaan jasa lainnya (90,90 persen), dan perusahaan transportasi dan pergudangan (90,34 persen).

Sedangkan sektor usaha pertanian dan peternakan serta sektor usaha yang lain masing-masing berkisar antara 70,67 persen sampai 87,93 persen.

Dari sudut pandang lain, rumah tangga yang bekerja di sektor usaha peternakan atau peternak patut kita teliti dengan seksama karena kelompok ini juga sangat rentan juga terdampak Covid-19.

Hasil penelitian BPS menunjukkan bahwa masyarakat miskin, rentan miskin, dan yang bekerja di sektor informal merupakan yang paling terdampak dari mewabahnya pandemi Covid-19.

Tercatat 70,53 persen responden dalam kelompok berpendapatan rendah (≤ 1,8 juta) mengaku mengalami penurunan pendapatan.

Sebaliknya, hanya 3 dari 10 responden kelompok berpendapatan tinggi mengaku mengalami penurunan pendapatan.

PDP Subsektor Peternakan (Yoy) 2019-2020. (Tribunners/DR Rustam)

Menakar Kinerja Subsektor Peternakan

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini