News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.

Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Peran Pos Yandu Menurunkan Stunting di Masa Pandemi Covid-19

Editor: Setya Krisna Sumarga
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PENCEGAHAN STUNTING - Kader Posyandu mengukur tinggi badan balita dalam pemeriksaan rutin satu bulan sekali di Taman Posyandu Delima, RW 03 Kelurahan Madyopuro, Kota Malang, Kamis (19/12/2019). Setelah sukses mengoptimalisasikan Posyandu Balita untuk menurunkan angka stunting di Kota Malang dari 22 persen ke 17,8 persen, Pemkot Malang berencana mengembangkan Posyandu Remaja untuk edukasi reproduksi dan upaya hidup sehat sejak remaja. Dengan edukasi dan pemahaman kesehatan yang tersosialisasikan secara luas, Pemkot Malang optimis dapat menekan angka stunting di Kota Malang. SURYA/HAYU YUDHA PRABOWO

Buku System Thinking yang dirilis WHO di tahun 2009 menguraikan ada enam blok/komponen yang harus dipenuhi agar sistem yang dikembangkan bisa berdaya guna. Ke enam blok tersebut  yaitu :

1. Pemerintah

Fungsi pemerintah adalah pembuat kebijakan. Saat ini pemerintah melalui Kemenkes telah menerbitkan Panduan Pelayanan Kesehatan Balita pada masa tanggap darurat Covid 19.

Dalam panduan disebutkan bila Pos Yandu berada di daerah yang menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) maka pemantauan pertumbuhan dan perkembangan balita dilakukan di rumah masing-masing.

Bila pemerintah daerah tidak memberlakukan PSBB atau kasus Covid 19 negatif maka kegiatan Pos Yandu bisa dijalankan dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

Kondisi PSBB dan kasus Covid 19 sangat fluktuatif. Untuk itu update informasi kondisi pandemi harus sering disampaikan kepada masyarakat. 

2.  Pemberian layanan

Kegiatan utama seperti pemantauan tumbuh kembang anak tetap harus dilakukan sekalipun di masa pandemi.

Jika situasi memungkinkan dan diijinkan oleh pemerintah setempat, kegiatan Pos Yandu dilaksanakan secara langsung di tempat yang lapang dan menerapkan protokol kesehatan.

Balita dibawa sendiri oleh orang tuanya, membawa selendang/kain untuk menimbang sendiri, kader menyiapkan tempat posyandu seperti mendesinfeksi meja dan kursi serta area Pos Yandu, masker, tempat cuci tangan beserta sabun, memeriksa suhu tubuh, memastikan kader dalam keadaan sehat.

Jika pemerintah setempat tidak mengizinkan pelaksanaan Pos Yandu secara langsung, maka pemantauan tumbuh kembang dapat dilakukan dengan cara kader mendatangi rumah warga sehingga tidak terjadi kerumunan.

Kader dilengkapi dengan alat pelindung diri. Warga yang telah mendapat penjelasan tentang prosedur pengukuran dan mempunyai kemampuan untuk mengukur pertumbuhan dan perkembangan bisa melakukan kegiatan tersebut sendiri dan melaporkan hasilnya kepada kader posyandu melalui media sosial atau sistem informasi jika tersedia. 

Pelayanan imunisasi dan pemberian vitamin tetap dilaksanakan baik di puskesmas maupun di lokasi yang disepakati.

Berbagai cara dan variasi pemberian layanan ini sudah ditempuh di beberapa daerah dengan memperhatikan kondisi pandemi yang diumumkan oleh pemerintah setempat.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini