Setelah barang idaman tiba di rumah, kegiatan berikutnya adalah pengemasan dengan plastik pelindung dan penyusunan ke dalam album atau stock book.
Jika ingin merasakan tantangan lebih, boleh saja seorang filatelis mencoba mempelajari lebih dalam suatu tema tertentu dan menyusun koleksinya untuk dilombakan di ajang pameran tingkat nasional sampai dunia.
Sebelum menyusun koleksi untuk pameran (‘philatelic exhibit’), seorang filatelis harus terlebih dahulu mengelompokkan benda-benda filateli yang dimilikinya ke dalam kategori- kategori.
Berbagai kategori tersebut biasanya dikembangkan berdasarkan alur cerita tertentu.
Salah satu ‘philatelic exhibit’ dengan prestasi tinggi dan alur cerita sangat menarik dimiliki oleh Ezio Gorretta.
Koleksi berjudul “A DAY WITH MY BEST FRIEND” tersebut menceritakan bagaimana uang digunakan dalam seluruh kegiatan harian seorang tokoh dengan identitas terselubung (https://www.fipthematicphilately.org/exemplexibit2.html).
Setelah dikelompokkan, biasanya alur cerita akan kembali direvisi untuk menyesuaikan antara ilustrasi pada benda filateli dan deskripsi tematik.
Selain alur cerita, terkadang nilai dari suatu koleksi pameran bisa ditentukan oleh upaya sang kolektor melakukan penelitian.
Baca juga: Warisan Dunia Kastil Himeji Jepang Semangatkan Filatelis Mengoleksi Prangko
Dengan pengamatan di bawah kaca pembesar, lampu ultraviolet, dan alat-alat lainnya, beberapa detil tersembunyi seperti kesalahan desain dan cetakan, variasi jenis kertas, cetak tindih, dan lainnya dapat ditemukan lalu dipaparkan secara terperinci.
Banyaknya aktivitas penelitian benda-benda fisik seperti ini tentu saja akan sangat mengurangi screen time harian seseorang.
Mungkin beberapa pihak akan berargumen sinis bahwa meskipun sehat bagi tubuh dan jiwa, filateli tetap saja tidak sehat bagi dompet, rekening tabungan, maupun neraca keuangan.
Tentu saja ini merupakan fakta tak terelakkan karena sejak dahulu memang filateli disebut the king of hobbies and the hobby of kings.
Gelar tersebut sangat pantas disematkan pada filateli karena memang hobi ini tidak hanya menuntut pembiayaan besar, tetapi juga upaya dan pikiran yang sama besarnya.
Walaupun demikian, jika dibandingkan dengan besarnya anggaran untuk aktivitas daring sepertinya filateli masih lebih aman dan masuk akal.