Termasuk para difabel yang khusus diberi pelatihan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) secara daring dan mendapat sertifikat kemampuan yang bisa digunakan sebagai referensi untuk bekerja.
Jumlah difabel di Indonesia 22,5 juta penduduk menurut data dari BPS (Badan Pusat Statistik), di antaranya hanya 34,89% yang punya ponsel atau laptop, dan hanya 8,5% yang mampu memanfaatkan internet.
Data ini yang membuat Bakti Kominfo bergerak, sambil berenang minum air, meluaskan layanan telekomunikasinya dan menyebar pengetahuan TIK tetapi tidak hanya ke para difabel, yang harus dientaskan.
Memberi fasilitas telekomunikasi, mengangkat derajat mereka, mendorong difabel semangat untuk hidup dan berkarya sehingga tidak kalah dengan orang normal.
*) Penulis adalah mantan editor Harian Kompas dan pengamat telekomunikasi