Keduanya mewakili unsur religius-nasionalis dan sipil militer serta milenial.
Sejak merdeka 17 Agustus 1945 hingga kini, pergulatan politik di Tanah Air selalu didominasi oleh kaum religius versus kaum nasionalis atau nasionalis versus religius.
Terkadang kaum nasionalis lebih kuat, dan terkadang sebaliknya kaum religius lebih kuat.
Nah, penggabungan kekuatan religius-nasionalis ini sudah tercermin dari sosok Anies dan AHY.
Anies selama ini dikenal sangat religius, sedangkan sebagai mantan TNI, AHY dikenal sangat nasionalis.
Kedua unsur kekuatan politik itu sudah terwakili dalam diri Anies dan AHY.
Maka kaum religius akan memilih Anies dan kaum nasionalis akan memilih AHY. Klop!
Di sisi lain, kombinasi kekuatan sipil-militer juga diperhitungkan dalam konstelasi politik Tanah Air.
Anies yang sebelum masuk ke pemerintahan aktif di gerakan masyarakat madani atau "civil society" (masyarakat sipil) mewakili kekuatan sipil, sedangkan AHY sebagai mantan tentara mewakili kekuatan militer. Keduanya akan saling mengisi dan melengkapi satu sama lain.
Keduanya juga merupakan tokoh-tokoh muda, terutama AHY sehingga akan menarik minat pemilih pemula atau kaum milenial.
Sekitar 40 persen calon pemilih dalam Pemilu 2024 adalah kaum milenial atau pemilih muda. Ini potensi dukungan suara yang sangat menjanjikan.
Baca juga: AHY Sebut Rakyat Hidup Lebih Baik di Era SBY, Politisi PKB: Tak Elok Membanding-bandingkan
Sejumlah survei menunjukkan generasi milenial dan generasi Z diprediksi menjadi kelompok pemilih dengan proporsi terbesar di Pemilu 2024.
Pemilih muda atau pemilih milenial merupakan pemilih dengan rentang usia 17-37 tahun.
Pada Pemilu 2024 diprediksi jumlah pemilih muda akan mengalami peningkatan.