Hanya saja untuk mewujudkan keinginan warga, personel Satgas TMMD ke-121 Kodim 0720/Rembang ini harus melalui medan yang berat, naik turun bukit kapur dengan hutan jatinya. Beruntung, dengan kondisi yang cukup berat ini, rupanya tidak mampu melunturkan semangat 150 prajurit.
Kami merasa bersyukur, masyarakat membantu pekerjaan Satgas. Setiap hari masyarakat Desa Labuhan Kidul dan Bendo bergiliran membantu tanpa kami minta. Saya hanya bisa menatap dan tersenyum haru, Yes!!! Jembatan ini segera tuntas terbangun. Duh, perjuangan para prajurit-prajurit beserta masyarakat yang tergabung dalam Satgas TMMD ke-121 Kodim 0720/Rembang ini tidaklah sia-sia.
Seketika ingatan Saya menerawang, ke awal sebelum ada pembangunan jembatan yang menghubungkan dua desa di Kecamtan Sluke ini. Saya tidak bisa membayangkan saat itu, warga harus memutar hingga 3 kilometer dengan medan yang terjal hanya untuk mengangkut hasil panen.Suatu perjuangan yang melelahkan dan penuh tantangan.
Waktu tempuh bisa 1 jam perjalanan. Namun dengan adanya jembatan ini jarak pun bisa dipangkas, hingga hanya butuh 15 menit saja. Jangan heran warga pun bersemangat membantu menuntaskan pengerjaan jembatan ini.
Semangat warga membantu prajurit yang tergabung dalam Satgas TMMD ke-121 ini mendapat apresiasi dari Danrem 073/Makutarama Kolonel Inf Ari Prasetya.
"Selain jembatan, ada perbaikan jalan yang akan menghubungkan dua wilayah sehingga diharapkan akan memberikan akses warga untuk keluar masuk wilayah masing-masing," tuturnya.
Hidupkan Perekonomian, Sejahterakan Warga
Program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-121 yang dilaksanakan oleh Kodim Rembang telah membawa dampak signifikan bagi perekonomian masyarakat setempat. Bertempat di Kecamatan Sluke, Kabupaten Rembang, program ini tidak hanya berfokus pada pembangunan fisik, tetapi juga berupaya menghidupkan kembali roda perekonomian warga melalui berbagai inisiatif dan kegiatan.
Salah satu pencapaian utama dari TMMD 121 adalah pembangunan jembatan penghubung yang menghubungkan dua desa, yakni Desa Labuhan Kidul dan Desa Bendo. Jembatan ini, yang melintasi sungai yang sebelumnya menjadi penghalang, kini telah selesai dibangun dan diresmikan. Kehadiran jembatan ini telah mempermudah akses transportasi antara kedua desa, mengurangi waktu tempuh, dan membuka peluang ekonomi yang sebelumnya terhambat.
Dan demi menyatukan dua desa ini, anggaran sebesar hampir Rp1,35 Milyar digelontorkan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rembang. Melalui pembangunan akses baik jalan dan jembatan ini program TMMD ke-121 ini, diharapkan akan mampu menggerakkan perekonomian dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
"Program TMMD ke-121 diharapkan bisa membantu membuka isolasi antar desa, sehingga semakin meningkatkan roda perekonomian daerah," beber Bupati Rembang H Abdul Hafidz, S.Pd
Menurut Bupati, keberadaan TMMD ke-121 ini sangat bermanfaat bagi masyarakat untuk peningkatan ekonomi.
"Kegiatan ini merupakan sinergitas antara TNI, Polri dan pemerintah daerah dalam mewujudkan impian masyarakat yakni keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia," katanya.
Bupati menambahkan sinergi ini dirasakan sangat membantu pemerintah daerah, terlebih manfaatnya bagi masyarakat Desa Labuhan Kidul dan Bendo khususnya dan Kabupaten Rembang pada umumnya.