News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.

Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Mengapa Presiden Prabowo Harus Mendorong Perjanjian Perdagangan AS-Indonesia?

Editor: Adi Suhendi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Erwin Aksa, Anggota Komisi XI DPR RI.

Dengan defisit perdagangan yang kecil dengan AS, Indonesia telah menunjukkan kemampuannya untuk bersaing secara efektif di pasar Amerika. 

Defisit anggarannya yang rendah menandakan stabilitas ekonomi, menjadikannya mitra yang menarik bagi investor AS.

Kekuatan ini memungkinkan Indonesia untuk bernegosiasi dari posisi kepercayaan, menawarkan insentif kepada perusahaan asing tanpa membahayakan keberlanjutan fiskalnya.

Bagi AS, manfaat dari perjanjian perdagangan dengan Indonesia sudah jelas.

Dengan mendiversifikasi rantai pasokan dan mengurangi ketergantungan pada Tiongkok, AS dapat mengamankan mitra yang dapat diandalkan di Asia Tenggara.

Kelas menengah Indonesia yang berkembang mewakili pasar yang menguntungkan untuk produk pertanian, mesin, dan teknologi canggih AS. 

Selain itu, sebuah perjanjian akan memperkuat hubungan diplomatik, memperkuat strategi Indo-Pasifik AS dan memajukan kepentingan bersama dalam stabilitas regional.

Untuk mengamankan kemitraan ini, Indonesia harus membuat proposal yang menarik.

Menawarkan pengurangan tarif pada impor pertanian AS seperti kedelai dan gandum akan menunjukkan niat baik dan membuka jalan yang saling menguntungkan.

Sebagai imbalannya, Indonesia harus menegosiasikan pengurangan tarif AS atas ekspor utamanya, termasuk tekstil, alas kaki, dan makanan laut olahan.

Selain itu, Indonesia harus memprioritaskan menarik investasi AS di industri bernilai tinggi, mengusulkan usaha patungan, dan perjanjian transfer teknologi yang selaras dengan prioritas ekonomi kedua negara.

Investasi dalam infrastruktur dan pengembangan tenaga kerja akan sangat penting untuk memastikan keberhasilan kesepakatan perdagangan ini.

Memodernisasi pelabuhan, merampingkan proses bea cukai, dan meningkatkan konektivitas digital akan memungkinkan Indonesia untuk menangani peningkatan arus perdagangan secara efisien.

Secara bersamaan, program pelatihan yang ditargetkan akan membekali tenaga kerja dengan keterampilan yang dibutuhkan untuk berkembang dalam industri teknologi tinggi, memastikan bahwa manfaat dari perjanjian ini didistribusikan secara luas.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini