Pada tahun 2030, perjanjian perdagangan AS-Indonesia yang sukses dapat mendefinisikan kembali lanskap ekonomi negara.
Pertumbuhan PDB akan meningkat, menambah hampir $200 miliar ke ekonomi setiap tahunnya.
Lebih dari dua juta pekerjaan baru akan mengubah komunitas, dari desa-desa pedesaan yang memproduksi karet dan furnitur hingga pusat-pusat perkotaan yang menampung fasilitas manufaktur canggih.
Peningkatan industri akan memposisikan Indonesia sebagai pemimpin global dalam perdagangan dan inovasi, menyiapkan panggung untuk kesuksesan ekonomi yang berkelanjutan.
Presiden Prabowo harus bertindak tegas untuk memanfaatkan kesempatan ini.
Perjanjian perdagangan dengan AS bukan hanya kebijakan ekonomi, itu adalah visi strategis untuk masa depan Indonesia.
Ini adalah kesempatan untuk membangun ekonomi yang tangguh dan inklusif, menarik investasi teknologi tinggi, dan meningkatkan posisi Indonesia di panggung global.
Dengan kepemimpinan yang berani dan strategi yang jelas, Presiden Prabowo dapat mengamankan warisan pertumbuhan dan kemajuan yang akan menguntungkan generasi mendatang. (*)