Kadin Desak Pembangunan Pelabuhan Cilamaya Segera Direalisasikan
pelabuhan Cilamaya dibutuhkan untuk memangkas kemacetan bongkar muat barang di pelabuhan Tanjung Priok
Penulis: Arif Wicaksono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kamar dagang Indonesia (Kadin) mendesak pembangunan pelabuhan Cilamaya, Jawa Barat, segera diselesaikan, terutama untuk mempercepat kenaikan proses masa tunggu bongkar muat barang (dwelling time) di pelabuhan Tanjung Priok.
Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Logistik,Carmelita Hartoto mengatakan pembangunan pelabuhan Cilamaya dibutuhkan untuk memangkas kemacetan bongkar muat barang di pelabuhan Tanjung Priok yang kian memburuk.
"Pelabuhan Tanjung Priok tidak mampu untuk layani bongkar muat domestik dan internasional, sebaiknya memang segera dialihkan melalui Pelabuhan Cilamaya yang diperkirakan mampu menampung muatan sebesar 7,6 Juta TEUS," tuturnya di Kantor Kadin, Jakarta, Minggu (4/8/2013).
Ia berharap pelabuhan Cilamaya dapat memberikan layanan angkutan container untuk internasional, transshipment dan car terminal dan juga untuk layanan domestik baik container maupun general cargo.
Sebab menurutnya pelabuhan Tanjung Priok yang berkapasitas 6 Juta TEUS sudah sangat meningkat setiap tahunnya. Bahkan kenaikan ini sebagian besar dipenuhi oleh pelayanan internasional ketimbang domestik.
"Ini masalahnya pelabuhan internasional meningkat ketimbang domestik bahkan kebutuhan internasional mencapai 4,5 Juta TEUS sedangkan sisanya domestik, makanya kami dukung Cimalaya untuk serap domestik," tuturnya.
Sebagai informasi, Pelabuhan Cilamaya baru akan difungsikan pada tahun 2020. Proyek jangka panjang ini diperkirakan menalan dana sekitar 50 Juta dollar AS. Dan sampai saat ini proyek tersebut masih dalam tahap studi kelayakan yang belum selesai. Jika studi kelayakan selesai maka proyek tersebut sudah dapat direalisasikan.
Proyek ini merupakan proyek jangka panjang dan internasional, karena nantinya investor asing yang akan masuk untuk mengerjakan proyek ini. Pemerintah merencanakan proyek ini akan mulai dikerjakan setelah Pelabuhan Kalibaru rampung.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.