Antisipasi Migrasi dari Elpiji 12 Kg, Pertamina Tambah Pasokan 3 Kg
Ali Mundakir, menyiratkan pihaknya sadar kenaikan harga elpiji nonsubsidi 12 Kg akan menimbulkan migrasi besar-besaran ke elpiji subsidi 3 Kg.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Andri Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pasca-keputusan menaikkan harga jual elpiji 12 Kg, PT Pertamina mengantisipasi keresahan" masyarakat dengan menambah pasokan elpiji 3 kg.
Hal itu untuk mengantisipasi kenaikan permintaan gas kemasan tabung warna hijau melon atau kerap dikenal sebagai "elpiji melon". VP Corporate Communication PT Pertamina, Ali Mundakir, menyiratkan pihaknya sadar kenaikan harga elpiji nonsubsidi 12 Kg akan menimbulkan migrasi besar-besaran pengguna elpiji 12 Kg ke elpiji subsidi 3 Kg.
"Pertamina harus memastikan tugasnya, yaitu menjamin ketersediaan elpiji di masyarakat. Jadi mulai kemarin kita mulai menggelontorkan elpiji 3 Kg untuk memenuhi kebutuhan masyarakat kita, sehingga masyarakat dapat memperoleh elpiji dengan gampang," tutur Ali kepada wartawan di Pangkalan Udara TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, Minggu (5/1/2014).
Ali menjelaskan tambahan pasokan elpiji 3 Kg akan disesuaikan dengan kebutuhan riil di masyarakat. Dia juga tegaskan, yang terpenting bagi Pertamina sekarang memastikan terjaganya ketersediaan pasokan elpiji di masyarakat.
"Kalau kemarin kita membatasi ke masyarakat, mencegah migrasi, tapi kemarin kita gelontorkan, kebutuhan masyartakat kita penuhi, agar tidak terjadi keresahan di masyarakat. Akan terus kita monitor bagaimana kondisinya di masyarakat," jelasnya.
Menurut Ali pula, bahwa sejauh ini, stok elpiji subsidi 3 Kg masih cukup hingga akhir tahun ini, meskipun pasokan akan terus ditambah ke masyarakat pasca-kenaikkan harga elpiji 12 Kg.
"Elpiji 3 Kg sendiri kuotanya 4,7 juta ton. Dan ini kan (yang digelontorkan) baru mulai tahun 2014. Jadi yang penting masyarakat tidak kesulitan mencari elpiji baik 3 Kg, maupun 12 Kg," katanya.