Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Harga Karet Sumut Makin Anjlok

Pengaruh melemahnya harga dunia membuat nilai ekspor karet Sumatera Utara ikut terus melemah sepanjang Januari 2014

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Harga Karet Sumut Makin Anjlok
Getah karet 

TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Pengaruh melemahnya harga dunia membuat nilai ekspor karet Sumatera Utara ikut terus melemah sepanjang Januari 2014. Data Surat Keterangan Asal (SKA) Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sumut mencatat nilai ekspor karet 49,44 juta dolar AS atau turun 12,7 persen dibandingkan tahun lalu di bulan yang sama (month to month).

Volumenya saja yang bertambah yaitu dari 20 ribu ton di tahun 2013 menjadi 21 ribu ton di 2014.

"Ini artinya jumlah melimpah namun harganya tetap anjlok. Melemahnya permintaan dari negara konsumen utama dan ditambah adanya over supply atau peningkatan stok, membuat harga karet pada awal tahun 2014, jatuh ke level terendah dibandingkan 2013 lalu," kata Kasi Hasil Pertanian dan Pertambangan Disperindag Sumut, Fitra Kurnia, kepada Tribun, Senin (17/2/2014) di Medan.

Tercatat pada bursa karet di Singapura untuk jenis karet TSR20, harga pengiriman bulan Februari 2014 tercatat hanya 2,08 dolar AS per kg dan pengiriman Maret sebesar 2,09 dolar AS per kg. Meski diminta menahan ekspor, petani karet tetap mengirimkan pasokannya kepada negara-negara importir.

Padahal IRCo sudah mengimbau kepada seluruh negara produsen karet untuk menahan penjualannya akibat harga karet di pasar internasional terus anjlok. Namun hal itu tidak sampai mengganggu aktifitas penjualan yang ada di tingkat petani.

Kepala Dinas Perkebunan Sumut, Aspan Sofyan, mengatakan untuk tingkat ekspor memang penahanan penjualan terjadi, tetapi untuk ditingkatan petani penjualan masih tetap dilakukan secara normal. Sebab pasokan karet yang diperoleh dari petani akan disimpan.

"Hal itu merupakan upaya untuk meningkatkan nilai tawar harga karet asal Indonesia terutama Sumut, yang mana dengan penahanan penjualan tersebut harga karet di tingkat internasional dapat dinaikkan kembali. Kita juga harus bersyukur kepada eksportir karena masih mau menerima karet dari petani. Sehingga kehidupan mereka (petani) bisa tetap terjamin," katanya.

BERITA REKOMENDASI

Ia mengatakan pemerintah tidak mendorong petani karet melakukan konversi pada komoditas perkebunannya. Sebab sejauh ini petani masih tetap meminati karet sebagai komoditas unggulan di Sumut.

Secara umum, devisa Sumatera Utara dari karet pada 2013 juga turun 10,91 persen dari 2012 atau menjadi 2,100 miliar dolar AS akibat turunnya harga ekspor. Tahun 2012, nilai ekspor karet dan barang dari karet masih bisa sebesar 2,357 miliar dolar AS.

"Penurunan devisa dari karet itu berpengaruh besar pada nilai ekspor Sumut secara total di tahun lalu mengingat komoditas itu tiap tahun menjadi penyumbang terbesar kedua setelah sawit," papar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, Wien Kusdiatmono.(ers)

Tags:
Sumber: Tribun Medan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas