Penjualan Rumah Bekas di Makassar Menurun
Tidak hanya penjualan rumah baru yang cukup lesu akibat tingkat pergolakan ekonomi menurun, rumah bekas juga kena imbasnya.
Editor: Anita K Wardhani
![Penjualan Rumah Bekas di Makassar Menurun](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/20111221_Kebutuhan_Real_Estate_.jpg)
Laporan Wartawan Tribun Timur, Arny
TRIBUNNWS.COM, MAKASSAR - Selain penjualan rumah baru yang cukup lesu akibat tingkat pergolakan ekonomi menurun, penjualan rumah bekas juga ikut terseret.
Jika diprediski penjualan rumah baru hingga 20 persen dibandingkan tahun 2013 lalu, maka rumah bekas bahkan mengalami penurunan hingga 50 persen.
Direktur PT Ray White, Arifin Tjandra, mengatakan, dari penjualan mencapai 60 unit turun menjadi 30 unit.
Keadaan saat ini memaksa masyarakat baik yang mau berinvestasi maupun betul betul butuh rumah melihat dan menunggu.
"Keadaannya dilema, banyak yang mau menjual tapi dengan harga yang mahal karena harus diseimbangkan dengan harga property atau rumah baru yang meroket pula," katanya.
Sejalan dengan itu, Ketua DPD Dewan Pengurus Daerah (DPD) Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukinan Seluruh Indonesia (Apersi) Sulsel, Irianto Ahmad, menjelaskan, harga rumah bekas hanya turun 10-20 persen dari harga rumah baru di sekitarnya.
"Hal tersebut karena pemilik rumah harus keluar modal terlebih dahulu memperbaharui interior atau exterior yang agak rusak. Kalau tidak justeru harganya akan anjlok. Makanya tidak heran kalau rumah bekas tetap mahal," katanya.
Selain itu kebanyak rumah yang bekas yang ditawarkan merupakan rumah menengah ke atas. "Kisaran harga Rp 700 juta-Rp 2 miliar, tentu saja membuat orang berfikir panjang," katanya.
Wakil Ketua DPD Real Estate (REI) Sulsel Bidang Hubungan Masyarakat, Simon Rahman, kecenderungan penjualan rumah bekas berlokasi di tengah kota.
"Kebanyakan yang menjual rumah melaui jasa agen property merupakan rumah yang berlokasi strategis atau merupakan rumah sebagai alat investasi oleh oknum. Untuk itu harganya cukup tinggi. Sehingga seirama dengan penjualan rumah baru," katanya.
Simon menjelaskan, investor biasanya hanya membeli rumah dengan ukuran di atas tipe 45 dengan harapan kedepannya jika dijual harganya akan semakin tinggi, jadi kalau harus menurunkan harga mereka akan rugi. (nie)
Fresh Money
Meskipun begitu, ada juga masyarakat yang "nekat" menjual rumah karena kepepet dan membutuhkan dana cepat atau fresh money.
"Hal ini memberikan keuntungan tersendiri bagi masyarakat yang membeli. Intinya harus lebih teliti dalam membeli rumah bekas," katanya. (nie)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.