Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Jumlah Utang Luar Negeri Swasta Cenderung Terus Meningkat

Jumlah utang luar negeri (ULN) swasta cenderung terus meningkat.

Editor: Budi Prasetyo
zoom-in Jumlah Utang Luar Negeri Swasta  Cenderung  Terus  Meningkat
WARTA KOTA/HENRY LOPULALAN
Petugas menunjukkan dollar AS di salah satu money changer, di Jakarta Pusat, Senin (15/12/2014). Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS semakin melemah hingga menyentuh Rp 12.610 per dolar AS, hal itu disebabkan penguatan dolar hingga spekulasi perusahaan lokal yang melakukan aksi beli dolar sebelum akhir tahun. WARTA KOTA/HENRY LOPULALAN 

TRIBUNNEWS.COM.JAKARTA, - Jumlah utang luar negeri (ULN) swasta cenderung terus meningkat. Berdasarkan data terbaru Bank Indonesia, ULN swasta per Oktober 2014 mencapai 161,3 miliar dollar AS.

Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI, Juda Agung mengungkapkan, angka tersebut setara dengan 54,8 persen dari total ULN yang sebesar 294,5 miliar dollar AS. “Jumlah ULN swasta saat ini bahkan telah melebihi jumlah ULN pemerintah,” kata Juda di Gedung BI, Jakarta, Jumat (2/1/2014).

Menurut Juda, Bank Indonesia juga melihat bahwa ULN swasta tersebut rentan terhadap sejumlah risiko, terutama risiko nilai tukar atau currency risk, risiko likuiditas alias liquidity risk dan juga risiko beban utang yang berlebihan atau overleverage risk.

“Risiko ULN swasta juga semakin tinggi karena prospek perekonomian masih diliputi oleh berbagai ketidakpastian,” ucapnya.

Juda bilang, likuiditas global diperkirakan akan mengetat pada tahun 2015 ini, seiring dengan berakhirnya kebijakan moneter akomodatif di Amerika Serikat berupa tapering off.

Pada saat yang bersamaan, ekonomi negara-negara emerging market yang menjadi mitra dagang utama Indonesia, diperkirakan masih akan mengalami perlambatan disertai dengan harga komoditas ekspor di pasar internasional yang masih rendah.

“Kondisi ini menyebabkan beban pembayaran ULN berpotensi meningkat dan sebaliknya, kapasitas membayar ULN berpotensi menurun,” jelas Juda. KONTAN/(Dea Chadiza Syafina)

Sumber: Kontan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas