Terganggu Asap, 10 Maskapai Tunda Penerbangan di Pekanbaru
Jarak pandang pilot di wilayah bandara hanya 500 meter, terkendala asap pekat kebakaran lahan dan hutan di kawasan setempat.
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, PEKANBARU - Otoritas Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru menyebutkan, ada sepuluh maskapai yang terganggu aktivitasnya akibat jarak pandang pilot terbatas.
Jarak pandang pilot di wilayah bandara hanya 500 meter, terkendala asap pekat kebakaran lahan dan hutan di kawasan setempat.
"Sampai sekarang, telah ada sepuluh maskapai menunda proses pendaratan pesawat, kedatangan, maupun keberangkatan. Baik rute domestik dan internasional," papar Airport Duty Manager Bandara Sultan Syarif Kasim II, Toni Hendrik di Pekanbaru, Rabu (3/9).
Setidaknya, ada lima maskapai memilih menunda keberangkatan dari bandara asal, sehingga kedatangan di Pekanbaru juga akan terlambat.
Kondisi ini, kata Toni, menyebabkan ratusan orang calon penumpang terlantar belum mendapat kepastian.
Sejak pagi hari atau jam 7.20 WIB, merupakan waktu perdana bagi maskapai melakukan pendaratan Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru. Tapi hingga berita ini diturunkan pesawat Citilink nomor penerbangan QG 963 rute Jakarta-Pekanbaru belum mendarat.
"Kami belum tahu pasti, kapan aktivitas penerbangan mulai lancar karena jarak pandang terbatas. Saat ini memang sudah muncul matahari dan kami berharap beberapa maskapai bisa diterbangkan sesuai dengan jadwal yang ditetapkan," katanya.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Stasiun Pekanbaru menyatakan, empat kabupaten/kota di Riau saat ini diselimuti kabut asap tebal dengan jarak pandang berkisar antara 400 meter hingga 800 meter.
"Pelalawan merupakan daerah dengan jarak pandang terburuk yakni 400 meter, selanjutnya Pekanbaru 500 meter. Dumai 700 meter dan Rengat 800 meter," kata Kepala BMKG Stasiun Pekanbaru, Sugarin.
Ia menjelaskan berdasarkan pencitraan satelit Terra dan Aqua pada Rabu pukul 07.00 WIB, terdapat 134 titik panas yang tersebar di 11 kabupaten dan kota se Riau.
Dari 134 titik panas, 98 diantaranya dipastikan merupakan titik api dengan tingkat keakuratan diatas 70 persen.
Pelalawan merupakan penyumbang titik api terbanyak dengan 36 titik api, selanjutnya Indragiri Hilir dengan 24 titik api, Indragiri Hulu 16 titik api, Kampar dan Kuantan Singingi masing-masing sembilan titik api.
"Selanjutnya Rokan Hulu dan Siak masing-masing terdapat tiga titik api, Bengkalis dua titik api dan Meranti satu titik api," ucapnya. (Muhammad Said)