Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Menanti Turunnya Bunga Pinjaman Bank

Pemerintah meminta perbankan nasional, khususnya bank berpelat merah untuk memangkas suku bunga kredit guna mendongkrak pertumbuhan ekonomi.

Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Dewi Agustina
zoom-in Menanti Turunnya Bunga Pinjaman Bank
Ilustrasi suku bunga Bank Indonesia 

"OJK akan memberikan insentif seperti kemudahan membuka kantor, insentif ini bagi mereka yang bisa mendorong efisiensi di tempat masing-masing," ujar Muliaman.

Suku bunga kredit yang rendah, kata Muliaman, akan berdampak positif ke semua sektor termasuk perbankan dan kondisi ini akhirnya dapat mendorong perekonomian dalam negeri lebih tinggi.

"Suku bunga turun, kegiatan ekonomi akan meningkat, kalau meningkat dapat menciptakan lapangan kerja dan akan bagus untuk semua sektor," ucap Muliaman.

Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) Achmad Baiquni berpendapat, sebaiknya pemberian insentif untuk bank yang mampu menurunkan bunga, bukan bank yang memiliki NIM rendah.

"Bank yang bisa menurunkan bunga simpanan dan pinjaman harusnya memperoleh insentif," ujar Baiquni.

Menurutnya, rasio NIM merupakan perhitungan akhir dari proses pendapatan dan pengeluaran biaya, sehingga setiap bank memiliki rasio NIM yang berbeda-beda karena sumber dana dan segmen kreditnya berbeda.

Bank Indonesia (BI) melihat banyak ruang untuk perbankan nasional menurunkan suku bunga pinjaman atau kredit, seiring telah dipangkasnya suku bunga acuan (BI Rate) menjadi 7 persen.

Berita Rekomendasi

Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo mengatakan, BI Rate dan Giro Wajib Minimum (GWM) primer dalam rupiah telah diturunkan, sehingga perbankan perlu mengikutinya dengan menurunkan suku bunga pinjaman.

"Penurunan BI Rate dan GWM itu memungkinkan bagi bank untuk kelola likuiditasnya lebih baik dan dimungkinkan untuk melakukan penyesuaian tingkat bunga pinjaman," ujar Agus.

Menurut Agus, pertumbuhan ekonomi pada 2015 lebih banyak didorong oleh konsumsi dan investasi pemerintah dibandingkan dari konsumsi masyarakat.

Namun pada tahun ini terjadi pertumbuhan rumah tangga yang lebih baik.

"Jadi penurunan BI Rate dan GWM ini jadi stimulus juga bagi perbankan, karena di domestik sudah lebih baik," tutur Agus.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas