Jakarta Akan Jadi Tuan Rumah Indonesia Human Capital (IHC) Summit 2016
Forum IHC Summit 2016 akan digelar dalam format diskusi panel dalam beberapa sesi.
Penulis: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Dilandasi keinginan meningkatkan kapasitas dan kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia, Forum Human Capital Indonesia (FHCI), sebuah forum yang menjadi wadah para pengelola human capital di lingkungan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), akan menggelar Indonesia Human Capital (IHC) Summit 2016.
IHC Summit 2016 akan digelar selama dua harim 27-28 Oktober 2016 di Hotel Ritz Carlton, Jakarta. Pertemuan yang menurut rencana akan dihadiri Menteri Negara BUMN dan seluruh CEO BUMN ini akan membahas dua topik utama.
Yakni, seputar kebutuhan tenaga kerja Indonesia memiliki keahlian dan keterampilan berkelas dunia agar mampu bersaing di pasar global, serta tuntutan agar SDM Indonesia tetap memegang teguh nilai-nilai budata lokal.
"IHC Summit 2016 juga akan membahas berbagai isu lainnya seputar pengembangan human capital di Indonesia, sekaligus berusaha memperkaya pengetahuan dan pemahaman para pegiat human capital di Indonesia dari berbagai sisi," kata Herdy Harman, Ketua Umum FHCI dalam paparan tentang penyelenggaraan IHSC Summit 2016 di Jakarta, Rabu (5/10/2016).
Herdy Harman menjelaskan, forum IHC Summit 2016 akan digelar dalam format diskusi panel dalam beberapa sesi.
Mengutip data IMD World Talent Report 2015 dan The Human Capital Report 2015, Herdy menyebutkan, kemampuan human capital Indonesiadi peringkat dunia masih berada di level menengah dan rata-rata masih berada di bawah negara-negara ASEAN.
"Sudah saatnya talent muda kita menunjukkan kualitas mereka kepada dunia. Saya yakin kita punya banyak talent berbakat untuk dipoles secara baik agar cemerlang,"kata Herdy Harman
Salah satu kiatnya, talent Indonesia harus mau membuka diri terhadap berbagai perkembangan, termasuk yang terjadi di dunia kreatif dan digital.
Menteri BUMN Rini Soemarno diproyeksikan akan menjadi keynote speaker IHC Summit 2016 serta pembicara utama dari kalangan Pemerintah seperti Menteri Pariwisata Arief Yahya, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti dan Menakertrans Hanif Dhakiri.
Sejumlah pembicara dari BUMN juga akan dihadirkan di forum ini seperti CEO Telkom Indonesia Alex J Sinaga, HCM Director Telkomsel Priyantono Rudito, CEO OLX Indonesia Daniel Tumiwa, CEO Portal HR Malla Latief, founder Impact Factory Rene Suhardono, Chairman Indonesian Society of HRM Pambudi Soenarsihanto, dan Country Manager Shell Indonesia Rozainbahri Noor.
Sofyan Rohadi, Ketua Harian FHCI menargetkan, forum IHC Summit 2016 bisa dihadiri 1000 peserta.
Ruli Adi, Ketua Bidang Sinergi FHCI yang juga Direktur Utama BUMN PT Banda Ghara Reksa (BGR) mengatakan, FHCI selama 10 tahun ini telah berkontribusi membantu Pemerintah, terutama Kementerian BUMN dalam memberikan rekomendasi mengenai assesment calon direksi dan komisaris yang akan menempati posisi di BUMN-BUMN.
"Mekanisme seleksi calon direksi BUMN sekarang jauh lebih tertib. Assesment tidak dilakukan oleh Kementerian BUMN tapi oleh FHCI," katanya.
FHCI juga mendorong terjadinya pengembangan karier talent berbakat di intarnal pucuk pimpinan antar-BUMN.
"Kalau nanti ada kekosongan kursi direksi BUMN kita berharap anak bangsa bisa masuk. Pertukaran antar-direksi BUMN nantinya harus terjadi, misalnya dari Telkom ke Bank Mandiri," sebutnya.
"Ini membuat mekanisme pengisian posisi calon direksi di BUMN sekarang tak bisa lagi pakai titip-titipan, karena semua harus mengikuti proses assement, baik untuk jabatan direksi dan komisaris," tegasnya.
"Kita sudah punya standar kriteria apa saja seseorang layak menjadi direksi BUMN. Talent yang masuk ada standarnya dan prosesnya di BUMN. Direksi BUMN sekarang ukurannya bukan lagi usia tapi kinerja. Direktur di Bank Mandiri misalnya, sekarang usianya baru 38 tahun," imbuh Wing Antariksa, Ketua Pelaksana IHC Summit 2016.
Dia menambahkan, banyak posisi di deputi Kementerian BUMN yang kini banyak diiisi figur dari kalangan profesional. "Bahkan ada profesional Indonesia yang bekerja di luar negeri siap pulang kampung, karena faktor merah putihnya. Meski dibayar tidak lebih besar dari tempat lama," kata dia.