Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Angka Pengangguran 2 Tahun Pemerintahan Jokowi-JK Capai Titik Terendah pada 7,02 Juta Orang

Jika dirinci persentase pengangguran pada Februari 2014 adalah 5,7%, kemudian naik menjadi 5,94% pada Agustus 2014.

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Angka Pengangguran 2 Tahun Pemerintahan Jokowi-JK Capai Titik Terendah pada 7,02 Juta Orang
TRIBUNNEWS/HERUDIN

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA--Angka pengangguran selama 2 tahun pemerintahan Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla (JK) mencapai titik terendah pada tahun 2016 menjadi 7,02 juta orang (5,50%) dari sebelumnya 7,45 juta orang (5,81%) pada tahun 2015.

Demikian data BPS yang diolah Kantor Staf Presiden (KSP), dikutip Tribunnews.com, Kamis (20/10/2016).

Jika dirinci persentase pengangguran pada Februari 2014 adalah 5,7%, kemudian naik menjadi 5,94% pada Agustus 2014.

Kemudian pada Februari 2015, persentase pengangguran menjadi 5,81% .

Selanjutnya Agustus 2015, persentase pengangguran naik menjadi 6,18 persen hingga turun lagi pada angka 5,5% di Februari 2016.

"Februari 2015-Februari 2016 turun 0,31%," sebut KSP dalam datanya kepada Tribunnews.com.

BERITA REKOMENDASI

Lebih lanjut dua tahun pemerintahan Jokowi-JK mampu memperkecil ketimpangan antara kaya dan miskin (gini ratio).

Berdasarkan data Kantor Staf Presiden (KSP), gini ratio dikatakan mengalami penurunan, yakni dari 0,408 di Maret 2015 menjadi 0,397 di Maret 2016.

"Nilai gini ratio terentang antara 0-1. Semakin tinggi nilai gini ratio, berarti semakin tinggi ketimpangan," sebut data BPS yang diolah KSP yang diterima Tribunnews.com, Selasa (18/10/2016).

Sementara itu, jumlah penduduk miskin di Indonesia terus mengalami penurunan, dari 28,51 juta (11,22%) pada bulan Maret
2015 menjadi 28,01 juta (10,86%) pada bulan Maret 2016.

Dari data BPS (Badan Pusat Statistik) yang diolah KSP, dapat dilihat persentase penduduk miskin di Indonesia, yakni Maret 2014 sebesar 11,25%, September 2014 menjadi 10,96%.


Kemudian pada Maret 2015 terjadi kenaikan menjadi 11,22% dan turun menjadi 11,13% pada September 2015 dan Maret 2016 turun lagi ke angka 10,86%.

"Terjadi penurunan sebesar 0,36% dari Maret 2015-Maret 2016," sebut data KSP.

Bila dirinci sebarannya diketahui terjadi penurunan sebear 0,33% di Pulau Sumatera, di Pulau Jawa juga terjadi penurunan sebear 0,45%, dan di Bali terjadi penurunan sebesar 0,51%.

Selanjutnya di Pulau Kalimantan penurunan angka kemiskinan terjadi sebesar 0,16 persen.

Selain juga terjadi di Sulawesi sebesar 0,15 persen dan Papua sebesar 0,05 persen.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas