Kementerian PUPR Rehabilitasi Daerah Irigasi Colo Senilai Rp 265,36 miliar
Selain membangun waduk baru, untuk mendukung ketahanan pangan Kementerian PUPR juga melakukan pembangunan
Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Selain membangun waduk baru, untuk mendukung ketahanan pangan Kementerian PUPR juga melakukan pembangunan dan rehabilitasi jaringan irigasi.
Untuk Provinsi Jawa Tengah salah satu cara untuk meningkatkan produktivitas pertanian, Kementerian PUPR melalui Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWS BS) melaksanakan rehabilitasi jaringan irigasi yang mencakup 25 ribu hektar lahan di Daerah Irigasi (D.I) Colo.
"Kegiatan rehabilitasi di Colo ini bertujuan untuk menaikan indeks pertanian (ip) nya yang semula di 200 menjadi 300, artinya semua menjadi berfungsi maksimal" tutur Kepala Bidang Pelaksana Jsringan Pemanfaatan Air (PJPA) BBWS Bengawan Solo Sigit Santoso di lokasi pembangunan, Jumat (16/12/2016).
Sigit mengatakan, sejak dibangunnya bendung Colo di tahun 1987, kegiatan rehabilitasi besar-besaran baru dilaksanakan di tahun anggaran 2016. Kerusakannya sendiri mencapai 50 persen akibat sedimentasi. "Sudah lama tidak di rehab sejak berfungsi tahun 1987 hanya rehabilitasi kecil saja dan banyak saluran yang belum di lining sehingga air nya tidak sampai ke sawah," tambah Sigit.
Sigit menambahkan anggaran untuk kegiatan rehabilitasi tersebut adalah Rp 265,36 miliar yang dilaksanakan dengan kontrak tahun jamak sejak Agustus 2016. Melalui kegiatan tersebut diharapkan di tahun 2019 jaringan tersebut sudah 100 persen sesuai dengan fungsinya.
"Kontraknya sendiri berakhir 2019, namun melalui percepatan akan kegiatan ini akan selesai dii 2018," tambah Sigit.
Jaringan irigasi D.I Colo bersumber dari Waduk Wonogiri dan terdiri dari dua jaringan irigasi, yaitu, jaringan irigasi Colo Timur yang memiliki kapasitas saluran 24 m3/detik untuk mengairi sawah seluas 20 ribu hektar yang melintasi Kabupaten Sukoharjo, Karanganyar, Sragen dan Ngawi (Jawa Timur).
Selain itu jaringan irigasi Colo Barat yang memiliki kapasitas saluran 5,30 m3/detik untuk mengairi sawah seluas 5 ribu hektar yang melintasi Kabupaten Wonogiri, Sukoharjo dan Klaten.
Jaringan irigasi D.I Colo bersumber dari Bendungan Wonogiri dan Bendung Colo yang lokasinya berada di Desa Pengkol, Kecamatan Nguter Kabupaten Sukoharjo. pendangkalan akibat sedimentasi. Waduk Wonogiri mengalami pendangkalan akibat sedimentadi, sehingga aliran air menuju Bendung Colo membawa butiran lumpur sedimentasi. Hal ini berdampak pada bangunan pengambilan (intake) yang mengakibatkan debit air yang dibutuhkan menjadi berkurang.
Sebelumnya Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan bahwa untuk mendukung ketahanan pangan pihaknya juga melakukan koordinasi dengan Kementerian Pertanian.
"Memang harus koordinasi dengan pertanian, tugas kami membangun bendung, saluran air yang masuk atau intake, daerah primer dan sekunder," tutur Menteri Basuki beberapa waktu lalu.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.