Jababeka Jadi Kota Komersial di Masa Depan
Kota Jababeka terus melengkapi kawasannya dengan berbagai fasilitas yang diperlukan para investor maupun penghuninya. Beragam fasilitas tersebut, mula
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kota Jababeka terus melengkapi kawasannya dengan berbagai fasilitas yang diperlukan para investor maupun penghuninya. Beragam fasilitas tersebut, mulai dari infrastruktur, hunian eksklusif, pusat-pusat komersial, serta sejumlah fasilitas penunjang lainnya.
Hal ini sejalan dengan rencana besar Kota Jababeka yang akan bertransformasi dari kawasan perindustrian menjadi kawasan pemukiman prestisius dan hub komersial yang saling terintegrasi dengan kawasan-kawasan di sekitarnya.
Selain kawasan industri, berbagai produk properti telah dikembangkan di sini, seperti, Jababeka Golf Course & Country Club, fasilitas pendidikan President University, stadion, pusat perbelanjaan, gedung serbaguna Jababeka Convention Center, sarana olahraga di Botanical Garden.
Serta tidak ketinggalan Senior Living dan beberapa rumah sakit berkelas, yang secara keseluruhan akan terkoneksi dengan fasilitas transportasi seperti Commuter Line, Bis, dan 3 akses tol untuk mendukung mobilitas menuju Kota Jababeka.
Kota Jababeka juga sedang mempersiapkan kawasan-kawasan bisnis dan hunian seluas 180 hektar di Cikarang yaitu Jababeka Golf City.
Kawasan Golf City dirancang untuk mengedepankan konsep kenyamanan, keamanan, dan kemewahan ala golf residensial yang terintegrasi dengan fasilitas bisnis dan komersial seperti superblok Plaza Indonesia Jababeka yang pembangunannya ditargetkan selesai pada 2019 mendatang.
Plaza Indonesia Jababeka seluas 12 hektar ini merangkum pusat belanja, dua hotel berklasifikasi bintang lima, kapel pernikahan, ruang konvensi, service apartment, 9 menara apartemen strata, dan gedung perkantoran.
Mayfair Estate & Parklands sendiri merupakan hasil kolaborasi antara PT Plaza Indonesia Realty Tbk. dan PT Grahabuana Cikarang. Saat ini tahap pemancangan sudah selesai dan berlanjut ke tahap pembangunan struktur bangunan.
Kota Jababeka juga akan kembali melengkapi sebuah area komersial sekaligus tempat hangout terlengkap pertama di Cikarang, yaitu Hollywood Junction.
Memiliki total luas area sebesar 8000 m2 dan bangunan 3500 m2, lifestyle center seluas dua hektar ini dirancang dengan konsep semi terbuka (alfresco dining) yang merangkum hingga 20 tenants, lengkap dengan amphitheater, sociality store,salon dan supermarket. Berbagai fasilitas kuliner dan restoran di Hollywood Junction dengan tenant-tenant ternama seperti J.Co, Bread Talk, Sapo Oriental, Sate Khas Senayan, KFC, D’Cost, Bari Uma Ramen dan Solaria.
Untuk fasilitas komersial lainnya, hingga saat ini telah berdiri sembilan hotel di Kota Jababeka seperti Holiday Inn, Horison, Fave Hotel, Batiqa, dan beberapa hotel lainnya, termasuk yang dikembangkan perseroan seperti President Executive Club (PEC). Pada tahun ini juga mulai beroperasi hotel bintang empat asal Jepang, yaitu Celecton Cikarang Jababeka.
Beragam konsep pengembangan kawasan lainnya yang akan digarap antara lain area Auto City yang meliputi rencana pembangunan sirkuit balap hasil kerjasama dengan Rifat Sungkar, showroom, bengkel-bengkel spesialis, serta pengembangan area hiburan theme park dan water park.
Teranyar, PT Jababeka Tbk melalui anak usahanya PT Grahabuana Cikarang berencana menjadikan kawasan industri di Cikarang sebagai kawasan terpadu berteknologi layaknya Silicon Valley di Indonesia.
Rencana ini akan terwujud setelah Perseroan melakukan kesepakatan kerjasama dengan PT Zoomy Media Indonesia.
Nantinya, seluruh perangkat berteknologi tinggi, termasuk big data center perusahaan-perusahaan multinasional yang bakal dibangun di wilayah Jababeka.
"Melalui kerjasama ini, kami ingin menciptakan ekosistem yang baik, yang dapat mengakomodir berbagai keperluan TI dan e-commerce di Jababeka,” ungkap Sutedja Sidarta Darmono, Presiden Direktur PT Grahabuana Cikarang.
Meski pengembangan kawasan terus berjalan, kelestarian lingkungan tidak luput dari perhatian Jababeka. Bersama Greenbelt Resources Corporation, Jababeka akan mengolah sebanyak 40 ton sampah per hari.
Sampah organik akan dikelola dengan manajemen zero waste strategy menjadi sejumlah produk seperti bioethanol, pakan ternak, pupuk, dan air difusi yang dapat dikomersilkan. Proyek bernama JababECO ini ditargetkan dapat menghasilkan 500.000 galon bioethanol serta pakan ternak dan pupuk cair.
Saat ini Cikarang hanya terpaut 35 km dari Jakarta atau dengan waktu tempuh sekitar 45 menit. Selain itu, berbagai infrastruktur transportasi bertaraf internasional juga tersedia di sekitar wilayah Cikarang seperti Bandara Halim Perdanakusuma, Bandara Soekarno-Hatta, Bandara Internasional Kertajati yang akan dibuka tahun 2019, Pelabuhan Tanjung Priok dan Pelabuhan Patimban yang akan selesai akhir tahun 2017.
Selain dapat diakses melalui dua pintu tol yakni KM 31 Cikarang Barat dan KM 34,7 Cibatu, Kota Jababeka juga sangat dekat dengan dua stasiun kereta api yang nantinya akan dilintasi Commuter Line yakni stasiun Lemahabang dan stasiun Cikarang. Bahkan, stasiun Cikarang nantinya akan menjadi hub station untuk kereta-kereta dari Jawa dan Bandung, termasuk rencana pembukaan pintu tol KM 29 yang direncanakan akan dilakukan di tahun 2017 menuju Kota Jababeka.
"Kita sangat diuntungkan karena pemerintah saat ini memfokuskan pengembangan infrastruktur di timur Jakarta, termasuk area Jababeka, seperti rencana pembangunan dua stasiun Commuter Line Jabodetabek di Cikarang Utara, dekat Kota Jababeka, termasuk jalur MRT (mass rapid transit), LRT (light rail transit), dan kereta cepat (high speed train), Cikarang,” kata Sutedja
Karena itu, dirinya berharap, pengembangan demi pengembangan yang telah dan akan dilakukan Kota Jababeka sebagai kawasan kota mandiri nantinya mampu mentransformasikan citra dari Kota Jababeka yang selama ini telah melekat sebagai kawasan industri modern yang terlengkap dan terbesar menjadi kawasan residensial terpadu yang potensial sekaligus eksklusif.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.