Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

TunaiKita Luncurkan Aplikasi Pinjaman Tanpa Agunan via Smartphone

Perusahaan teknologi pertama di Indonesia yang merupakan bagian dari Wecash Global ini mengembangkan `lending robot' untuk pinjaman tanpa agunan

Penulis: Apfia Tioconny Billy
Editor: Ade Mayasanto
Ist
LENDING ROBOT - Chief Operating Officer (COO) TunaiKita Andry Huzain dan Chief Executive Officer TunaiKita, James Chan saat meluncurkan aplikasi lending robot untuk pinjaman tanpa agunan. Aplikasi Android TunaiKita sudah tersedia secara publik di Google Play Store.
Ist
LENDING ROBOT - Chief Operating Officer (COO) TunaiKita Andry Huzain dan Chief Executive Officer TunaiKita, James Chan saat meluncurkan aplikasi lending robot untuk pinjaman tanpa agunan. Aplikasi Android TunaiKita sudah tersedia secara publik di Google Play Store.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ada kabar gembira dari PT Digital Tunai Kita (TunaiKita). Perusahaan teknologi pertama di Indonesia yang merupakan bagian dari Wecash Global ini mengembangkan `lending robot' untuk pinjaman tanpa agunan. Aplikasi Android TunaiKita sudah tersedia secara publik di Google Play Store.

Chief Operating Officer (COO) TunaiKita Andry Huzain mengatakan pengembangan lending robot untuk pinjaman tanpa agunan bukan pekerjaan mudah. Namun, dalam waktu enam bulan, pengembangan lending robot ini mampu dirampungkan.

"Enam bulan terakhir merupakan masa-masa yang dinamis untuk menjawab semua tantangan. Mulai dari proses desain, pengembangan, testing aplikasi Android, aplikasi Loan Management System dari nol, serta menyiapkan tim Operasi hingga siap melayani pelanggan dalam waktu sekitar 13 minggu saja. James dan saya beruntung berkesempatan memimpin tim yang luar biasa," ujar Andry Huzain.

TunaiKita sukses meluncurkan aplikasi Android versi beta pada pada pada 22 Mei 2017 lalu.
Aplikasi ini telah diunduh lebih dari 30.000 pelanggan. Pelanggan dapat mengajukan pinjaman
secara cepat dan mudah dari smartphone. Proses persetujuan pinjaman pun terbilang cepat. Hanya cukup dua menit, proses persetujuan akan dilakukan.

Untuk diketahui, semula TunaiKita melayani pelanggan di wilayah Jabodetabek. Rencananya, TunaiKita akan melayani wilayah lainnya di Indonesia secara bertahap. Sejak Januari, tim TunaiKita berkembang menjadi 34 orang dari berbagai latar belakang industri mulai dari teknologi hingga institusi keuangan.

TunaiKita lalu merenovasi kantor seluas 650 meter persegi di Setiabudi Atrium. TunaiKita juga agresif membangun tim di semua lini untuk mengembangkan layanan.

Saat ini, pelanggan TunaiKita terdiri dari berbagai latar belakang, pekerjaan, dan tingkat pendapatan. Animo pelanggan cukup antusias akan pinjaman tanpa agunan. TunaiKita tumbuh 30% setiap bulan dari sisi pelanggan dan pinjaman. TunaiKita juga tetap melakukan komunikasi dengan berbagai institusi finansial untuk kerjasama pemberian pinjaman online. Mereka juga berencana meluncurkan produk pinjaman lainnya.

Berita Rekomendasi

Versi iOS TunaiKita pun dikembangkan. Harapannya,  pengembangan tersebut membantu pencapaian target  Rp 40 miliar pinjaman pada akhir tahun ini. "Saya mendapat informasi bahwa credit gap di Indonesia cukup mencengangkan di angka 80 miliar USD pertahun. Jadi rencana kami mencapai Rp 40 miliar pinjaman hanya akan menutupi 1/5000 (seperlimaribu)  kekurangannya," kata Chief Executive Officer TunaiKita, James Chan.

"Tetap kita harus memulai ini dari manapun. Saya berharap untuk bekerja lebih erat dengan partner institusi keuangan untuk berbuat lebih banyak ke depannya," tambah dia. 

James Chan dan Andry Huzain merupakan pendiri TunaiKita. Keduanya kini menjabat di jajaran direksi. James yang memiliki pengalaman lebih dari 11 tahun sebagai pemodal ventura dan
enterpreneur. Selain menjabat sebagai CEO TunaiKita, James juga menjabat sebagai CEO Wecash Asia Tenggara dan Chief Strategy Officer Wecash Group.

Sementara Andry yang bertindak sebagai COO TunaiKita, berpengalaman lebih 12 tahun di berbagai perusahaan nomor satu di Indonesia seperti Detikcom, Lazada Indonesia, dan MNC Group. Sedangkan duduk di jajaran Komisaris adalah Managing Director PT Kresna Graha Investama, Tbk, Suryandy Jahja dan Group CEO Wecash George Zhi.

PT. Digital Tunai Kita (TunaiKita) yang didirikan pada Januari 2017 adalah perusahaan patungan antara WeCash Southeast Asia (Wecash SEA), JAS Kapital (JASK), dan Kresna Usaha Kreatif (KUK). TunaiKita adalah perusahaan teknologi Indonesia yang beroperasi di bawah kerangka kerja peer-to-peer POJK/77 yang menggabungkan prinsip finansial, teknologi mobile, big data dan machine learning untuk penilaian kredit yang lebih cepat dan baik. Perusahaan ini menyatukan platform teknologi dan keahlian online terbaik.

Sedangkan Wecash dengan pengetahuan pasar, dan pengetahuan lokal tentang inklusi keuangan memungkinkan konsumen hidup lebih baik melalui kredit yang bertanggung jawab.
TunaiKita juga bekerja sama dengan lembaga keuangan untuk meningkatkan akses online konsumen terhadap pinjaman sambil mengurangi kredit bermasalah hingga 70%.

Memiliki lebih dari 100 juta nasabah, Wecash di China bekerja sama dengan lebih dari 30 bank,
multi-finance, dan peer-to-peer platform. Sejak 3 tahun berdiri, Wecash telah mencairkan dana
pinjaman lebih dari 7 milyar USD. Sistem TunaiKita diadaptasi dari sistem yang digunakan Wecash. (adv/fia)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas