Baru Sedikit Kapal Pesiar Asing yang Singgah di Indonesia, Menteri Pariwisata Kecewa
"Pelabuhan Cruise Benoa itu kita harapkan setahun sebelum Annual Meetings World Bank tahun depan sudah selesai."
Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Choirul Arifin
Menteri Pariwisata Kecewa Kapal Pesiar Asing Masih Sedikit ke Indonesia
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Pariwisata menargetkan 3 juta kapal pesiar asing berlabuh ke Indonesia. Dua juta kapal diantaranya berasal dari Singapura dan satu juta dari Australia.
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengaku kecewa dengan hasil pencapaian kapal pesiar yang singgah ke Indonesia. Karena realisasinya baru mencapai 200 ribu kapal.
"Kita hanya dapat 200 ribu sampai sekarang, jadi kurang dari 10 persen. Dapat 10 persen saja harusnya kan 300 ribu," ujar Arief di kantor Kemenko Kemaritiman, Jakarta, Selasa (1/8/2017).
Arief menjelaskan, permasalahan utama di industri pariwisata sudah diselesaikan oleh pemerintah. Solusi yang dipersiapkan menjaring kapal pesiar asing adalah dengan pengembangan Pelabuhan Benoa, Bali.
"Masalah sudah selesai pengembangan Pelabuhan Cruise Benoa tadi sudah diputuskan dan bagus sekali," kata Arief.
Melalui pembangunan Pelabuhan Cruise Benoa, Arief yakin bisa menampung banyak kapal pesiar asing. Karena kapasitasnya bisa menampung cruise dengan muatan sampai 6.500 GT .
"Pelabuhan Cruise Benoa itu kita harapkan setahun sebelum Annual Meetings World Bank tahun depan sudah selesai," ungkap Arief.
Dia juga menjelaskan permasalahan sebelumnya akibat tata ruang. Namun berkat izin dari Kementerian Agraria dan Tata Ruang (ATR), pembebasan lahan bisa diberikan untuk membangun pelabuhan Cruise Benoa.
"Sekarang sudah selesai, persoalannya ada di tata ruang tadinya. Sudah kita selesaikan, sudah ada surat formal dari Kementerian ATR bahwa tata ruangnya sudah sesuai dengan peruntukkannya, yaitu untuk pelabuhan," kata Arief.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.