Telkom : Ada Kemungkinan Satelit Telkom 1 Tidak Dapat Beroperasi Kembali
Secara intensif Telkom bersama Lockheed Martin selaku pabrikan satelit Telkom 1 melakukan investigasi,
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Fajar Anjungroso
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom) menyatakan ada kemungkinan satelit Telkom 1 yang saat ini mengalami gangguan tidak dapat beroperasi dengan normal kembali.
Direktur Utama Telkom Alex J. Sinaga mengatakan, secara intensif Telkom bersama Lockheed Martin selaku pabrikan satelit Telkom 1 melakukan investigasi, dimana saat ini sedang menjalankan prosedur untuk mengetahui kesehatan satelit tersebut.
"Untuk kesehatan satelit, setiap tahun diliat secara bersama untuk mengetahui ada masalah atau tidak. Rencana tindak lajut untuk satelit Telkom 1 baru akan dapat ditentukan dalam beberapa hari ke depan dan tidak tertutup tidak dapat beroperasi dengan normal kembali," ujar Alex, Jakarta, Senin (28/8/2017).
Alex menjelaskan, berdasarkan hasil evaluasi dan konsultasi dengan Lockheed Martin pada 2014 dan 2016, terkait satelit Telkom 1 dinyatakan dalam kondisi baik dan dapat beroperasi normal hingga beberapa tahun ke depan.
"Sekurang-kurangnya sampai tahun 2019, ini sesuai dengan best practice di industri satelit. Bahan bakar juga memungkinkan bisa sampai 2019," ucapnya.
Tercatat, Telkom 1 memiliki jumlah pelanggan sebanyak 63 pelanggan, 8 di antaranya merupakan provider VSAT yang memiliki 12.030 site, sehingga total ground segment sekitar 15 ribu site.
Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara tegur Telkom karena ada gangguan sinyal. Menurut Rudi satelit yang dimiliki Telkom sudah terlalu tua untuk beroperasi.
"Satelitnya sudah uzur ya di atas 15 tahun," ujar Rudiantara di gedung DPR/MPR RI, Jakarta, Senin (28/8/2017).
Menurut Rudiantara walaupun sudah diasuransikan, namun semua satelit punya risiko. Karena itu Rudi ingin semua operator harus memiliki cadangan satelit.
"Mengingatkan kembali kepada teman-teman operator untuk punya backup," ungkap Rudiantara.