Melantai Perdana, Saham WIKA Gedung Oversubscribed 216 Persen
Emiten dengan kode efek WEGE melantai di bursa melalui initial public offering (IPO) atau penawaran umum perdana saham.
Penulis: Syahrizal Sidik
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Syahrizal Sidik
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (Wika Gedung) hari ini resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Emiten dengan kode efek WEGE melantai di bursa melalui initial public offering (IPO) atau penawaran umum perdana saham.
Emiten anak usaha PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) tersebut bergerak pada bidang konstruksi bangunan gedung tersebut melepas 2,87 miliar saham atau setara 30 persen dari modal yang disetor.
WIKA Gedung menjadi emiten ke-30 yang mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2017, setelah digelarnya masa penawaran yang berlangsung pada 22-24 November 2017.
Harga IPO saham WIKA Gedung ditetapkan sebesar Rp290 per lembar saham sehingga WIKA Gedung akan memperoleh dana sekitar Rp 832,8 miliar dari publik.
Saham WIKA Gedung juga mengalami kelebihan permintaan (oversubscribed) 216 persen pada saat penawaran (book building).
Baca: Menteri PUPR : Kecil Ambruk, Gedung DPR Masih Aman Digunakan
Baca: Mendebut di Lantai Bursa, Saham WIKA Langsung Terkerek Naik
“Oversubscribed ini menunjukkan bahwa animo atau kepercayaan publik terhadap penawaran saham WIKA Gedung begitu besar,” Nariman Prasetyo, Direktur Utama WEGE saat jumpa pers di Gedung BEI, Sudirman, Jakarta, Kamis (30/11/2017).
Rencananya, dana hasil IPO sebesar 70 persen akan dipakai untuk ekspansi usaha konsesi dan backward integration konstruksi dan sisanya 30 persen akan dipakai modal kerja.
Caption: Wila Gedung hari ini melantai di BEI, WEGE menjadi emiten ke-30 yang tercatat di tahun ini.