Cara Efektif Mengembangkan Bisnis di Era Digital
Digital yang seharusnya jadi peluang dianggap sebagai ancaman bagi sebagian besar industri konvensional karena minimnya pemahaman strategi digital
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Memasuki era serba digital, pelaku usaha dihadapkan harus merubah usaha konvensional atau offline store dan membangun sebuah strategi digital guna meningkatkan bisnis sekaligus menghadapi persaingan bisnis.
Ironisnya, banyak pelaku industri konvensional mengalami penurunan omset bahkan hingga gulung tikar akibat pesatnya digitalisasi.
Digital yang seharusnya menjadi peluang justru dianggap sebagai ancaman bagi sebagian besar industri konvensional dikarenakan minimnya pemahaman strategi digital.
"Sebenarnya digitalisasi merupakan peluang bagi para pelaku usaha, yang menjadi masalah dikarenakan minimnya pengetahuan dan strategi digital," kata Linda Rasyid, praktisi dalam komunikasi dan bisnis, Selasa (24/4/2018).
CEO 17plus Communication ini menyatakan, ada tahapan yang seringkali orang lupakan dalam hal mempertahankan atau memulai sebuah bisnis, seperti branding awareness atau membangun sebuah brand.
“Kenapa penting membangun sebuah brand produk,? Ini merupakan langkah yang harus ditempuh sebuah brand sebelum mereka masuk ke tahap selling," katanya.
Seperti apa langkah efektif yang tepat dilakukan sebuah brand memperkenalkan serta membangun produk mereka,?
“Yang kami lakukan adalah membangun simbiosis mutualisme antara produsen dan konsumen, yakni dengan mem-brainstoorming kedua pihak merasa sama-sama diuntungkan," katanya.
Untuk itu, perlu langkah membangun sebuah kepercayaan masyarakat terhadap produk tersebut melalui content edukatif dan informatif.
"Konten itu akan disebarluaskan kepada masyarakat melalui media online nasional sesuai dengan segmentasi produk mereka,” kata Linda.
Linda menyebut pihaknya siap menjadi konsultan bagi para pelaku usaha yang ingin membangun sebuah brand hingga merasakan manfaatnya atau the power of brands sekaligus juga menepis anggapan membangun sebuah brand itu mahal.