APPSI Tolak Pandangan Kenaikan Harga Dilakukan Pedagang Pasar
Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) menolak pandangan kenaikan harga bahan pokok dilakukan oleh pedagang pasar.
Penulis: Brian Priambudi
Editor: Fajar Anjungroso
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Brian Priambudi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) menolak pandangan kenaikan harga bahan pokok dilakukan oleh pedagang pasar.
Sekjen APPSI, Muhammad Maulana mengatakan, berdasarkan survey bersama Universitas Gajah Mada (UGM), terdapat tiga faktor yang mempengaruhi harga bahan pokok.
"Pertama harga itu ditentukan oleh iklim. Seperti tahun lalu, panen bawang merah mundur dua bulan karena perubahan cuaca," terang Maulana di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (22/10/2018).
Baca: Rafathar Usil Kunci Sang ART di Kamar Mandi, Nagita Slavina Geram dan Semprot Raffi Ahmad
Selain faktor iklim, biaya logistik sangat berpengaruh terhadap harga bahan pokok di pasar tradisional.
Maulana menjelaskan rantai pasok dari petani beras ke pedagang pasar di Yogyakarta harus melalui 9 tangan distribusi.
"Bayangkan saja kalau setiap rantai mengambil 10%. Berarti hampir 100% dari harga bahan pokok itu ada di logistik," jelasnya.
Baca: Balita Tewas Usai Terkunci di Dalam Mobil
Di sisi lain, faktor keuangan pedagang juga berpengaruh terhadap bahan pokok yang dijual di pasar tradisional.
Menurut Maulana, berdasarkan surveynya, pedagang pasar tidak mempunyai akses kepada bank.
"Oleh karena itu, mereka meminjam duit modal ke rentenir. Rentenir itu bunganya bisa sampai 3000% pertahun," jelasnya.
Baca: Dua Bomber Bergabung, 5 Pemain Persib Bandung Ini Justru Dipulangkan Jelang Laga Kontra PSM Makassar
Maulana mengatakan, tiga faktor diatas sangat mempengaruhi harga bahan pokok di pasar tradisional.
"Akhirnya harga makin jauh melambung. Itulah kenapa terkadang beras lokal lebih mahal, gula lokal lebih mahal," tutupnya.