Triwulan III, Laba Bersih Bank BJB Tumbuh 25,4 Persen
Pada Triwulan III 2018, bank bjb berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 1,3 triliun atau tumbuh sebesar 25,4 persen year on year.
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan wartawan Tribun Jabar, Kemal Setia Permana
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Di tengah ketidakpastian ekonomi global dan sentimen negatif dari eskalasi perang dagang AS dan China, PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (IDX : BJBR) mencatatkan pertumbuhan kinerja yang baik.
Pada Triwulan III 2018, bank bjb berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 1,3 triliun atau tumbuh sebesar 25,4 persen year on year.
Baca: Harga Tiket Tonton Timnas U-19 Indonesia Naik Seiring Kelolosan ke Perempatfinal, Ini Reaksi Netizen
Total aset bank bjb tercatat sebesar Rp. 114,1 triliun.
“Hal ini seiring dengan Statistik Perbankan Indonesia (SPI) yang dirilis oleh Otoritas Jasa Keuangan per Juli 2018. Dimana sejak awal Tahun, tingkat pendapatan bersih bank terus mengalami peningkatan,” kata Direktur Keuangan bank bjb Nia Kania, saat bersama jajaran Direksi dan Dewan Komisaris bank bjb menggelar acara Analyst Meeting Triwulan III Tahun 2018, di Jakarta, Kamis (25/10/2018).
Pada bagian lain paparannya, sesuai dengan siaran pers yang diterima Tribun Jabar, Nia juga menjelaskan, Net Interest Income bank bjb berhasil tumbuh sebesar 4,1 persen year on year.
Sedangkan Fee Based Income berhasil tumbuh secara signifikan sebesar 23,2 persen year on year.
Di sisi pendanaan, menurut Nia, dengan komitmen bank bjb untuk terus meningkatkan pelayanan kepada masyarakat Indonesia dan didukung dengan pengembangan teknologi yang baik untuk mempermudah layanan transaksi nasabah dengan cepat, bank bjb berhasil menghimpun Dana Pihak Ketiga (DPK) dengan total sebesar Rp 89,5 triliun, diikuti oleh keberhasilan perusahaan meningkatkan porsi dana murahnya atau Current Account Saving Account (CASA) di level 51,8 persen.
"Di saat bersamaan, bank bjb juga berhasil menyalurkan kredit dengan total kredit sebesar Rp 74,6 triliun," ujar Nia.
Berkaitan dengan penyaluran kredit itu, bank bjb berhasil menjaga kualitas kredit dengan Non Performing Loan (NPL) pada level 1,58 persen.
Rasio NPL ini lebih baik dibandingkan catatan OJK mengenai NPL industri perbankan yang berada di level 2,74 persen per Agustus 2018.
”bank bjb memperhatikan berbagai indikator penting dalam rasio keuangan agar tetap terjaga dengan baik, dimana selain profitabilitas bank yang positif, bank bjb juga secara konsisten berhasil menjaga tingkat efisiensi serta kualitas aset,” katanya.
Menurut Nia, bank bjb memperhatikan berbagai indikator penting dalam rasio keuangan cukup agar terjaga dengan baik, dimana selain profitabilitas bank yang positif, bank bjb juga secara konsisten berhasil menjaga tingkat efisiensi serta kualitas aset.
Pemaparan tersebut juga disampaikan oleh Jajaran Direksi dan Dewan Komisaris bank bjb dalam acara Analyst Meeting Triwulan III Tahun 2018 di Jakarta bersamaan dengan seluruh jajaran Direksi, Dewan Komisaris, serta tamu undangan yang merupakan analis-analis pasar modal maupun pihak-pihak yang berkepentingan lainnya. (*)