APTI: Kenaikan Cukai di Atas 10 Persen Bisa Turunkan Penyerapan Tembakau dari Petani
Petani tembakau yang bergabung dalam Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) keberatan kenaikan cukai rokok di atas 10%.
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM - Pro dan kontra terkait cukai rokok kembali mencuat. Petani tembakau yang bergabung dalam Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) keberatan kenaikan cukai rokok di atas 10%.
APTI menilai, kenaikan cukai di atas 10% bisa menurunkan penyerapan tembakau dari petani.
"Pengalaman 4 tahun terakhir, rata-rata kenaikan cukai 12% menurunkan penyerapan tembakau 3,5%,” kata Soeseno, Ketua Umum Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) dalam keterangan pers, Rabu (31/10).
Dalam hitungan Soeseno, 2 persen penurunan penyerapan setara dengan 4.000 hektare lahan tembakau.
Desakan menaikkan cukai rokok di Indonesia belakangan gencar dilakukan kalangan aktivis kesehatan.
Salah satu alasan kenaikan tarif cukai rokok itu adalah, tarif cukai di Indonesia di bawah tarif cukai yang dianjurkan oleh organisasi kesehatan dunia atau WHO yang menetapkan tarif cukai minimal 66% dari harga rokok.
Selain itu, menaikkan cukai juga efektif untuk menurunkan tingkat prevalensi merokok, karena harga rokok menjadi lebih mahal.
Di sisi lain, kenaikan cukai juga akan menambah setoran cukai negara. Namun demikian, Soesono menilai, kenaikan cukai akan mengurangi serapan tembakau petani.
"Sampai saat ini, komoditas tembakau masih menjadi komoditas pilihan di saat musim kemarau, karena masih mempunyai nilai ekonomi tinggi dibanding dengan komoditas pertanian lainnya”, jelas Soesono.
Ia menambahkan, pemerintah diharapkan dalam menentukan kenaikan cukai untuk tahun 2019, tidak menaikan cukai dan harga rokok terlalu tinggi diatas 10%.
Baca: Asosiasi Petani Tembakau Protes, Minta Menkeu Tunda Penyederhanaan Tarif Cukai
Sementara Abdillah Hasan, peneliti dari Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia menyatakan, cukai rokok di Indonesia terlalu rendah, sehingga anak-anak leluasa membeli rokok.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.