Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Sosok yang Berperan dalam Pertemuan Jokowi dan Bos Softbank

Pertemuan antara Presiden Joko Widodo dengan Bos Softbank Masayoshi Son di Istana Negara tak lepas dari peran Pandu Syahrir.

Penulis: Fajar Anjungroso
zoom-in Sosok yang Berperan dalam Pertemuan Jokowi dan Bos Softbank
entrackr
Logo Softbank 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pertemuan antara Presiden Joko Widodo dengan Bos Softbank Masayoshi Son di Istana Negara tak lepas dari peran Pandu Syahrir.

Pria yang juga keponakan dari Menko Kemaritiman ini mengaku sudah mempersiapkan pertemuan keduanya sejak awal tahun lalu.

"Alhamdulillah akhirnya bisa ketemu," ujar Pandu yang juga Komisaris SEA Grup, Induk perusahaan Shopee, salah satu e-commerce paling agresif di Indonesia.

Dalam pertemuan dengan orang nomor satu di Indonesia itu, Masayoshi dikelilingi petinggi-petinggi Grab dan Traveloka.

Dua entitas perusahaan itu diketahui telah mendapatkan kucuran miliaran dollar AS dari Softbank agar bisa menguasai pasar Indonesia dan Asia Tenggara.

Pandu menerangkan bila Masayoshi berjanji akan menggelontorkan investasi tambahan di Indonesia.

Setelah Grab dan Tokopedia yang dikucurkan dana sampai 4 miliar Dollar AS, Sofbank berniat menambah lagi investasi baru sebesar 1 milar Dollar AS.

Berita Rekomendasi

"Buat aku yang penting dari pertemuan ini adalah nilai ekonomi ke depan. Dengan investasi dari Softbank akan dapat membantu current account yang masih defisit," terangnya.

Baca: Karpet Merah Bagi Softbank Tanam Modal di Indonesia

Selain berinvestasi di sektor teknologi, sambung Pandu, Softbank juga berniat untuk masuk ke renewable energy yang sekarang ingin dikembangkan pemerintah.

"Softbank juga punya komitmen mengembangkan go green. Itu juga yang jadi harapan kita agar mereka bisa masuk ke sektor energi kita," katanya.

Masayoshi dan Sofbank selama ini dikenal dengan strategi winners take all alias pemenang akan menguasai semuanya dengan membunuh siapa pun kompetitornya.

Inilah yang membuat Softbank terus membakar uang, termasuk membiayai Grab dengan dana tak terbatas.

Tujuannya agar biasa mengendalikan bisnis ride healing di Asia Tenggara, termasuk Indonesia.

Pandu mengaku belajar banyak dari Masayoshi. Maklum sejak 6 tahun lalu mulai terjun ke bisnis digital.

Pria yang lahir di Boston, Amerika Serikat, ini mendapatkan gelar sarjana dari University of Chicago, Amerika Serikat dan Master of Business Administration dari Stanford Graduate School of Business, Amerika Serikat.

Sekembali ke Tanah Air, Pandu juga menjadi salah satu direksi di PT Toba Bara, perusahaan tambang batubara yang dimiliki Luhut B Pandjaitan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas