Permintaan Properti di Tangerang Naik Tajam Tahun Ini, Rupanya Ini Pemicunya
Investasi properti di kota mandiri seperti apartemen, rumah tapak, hingga ruko umumnya memang mampu memberikan tingkat imbal hasil lebih baik.
Editor: Choirul Arifin
Apartemen yang dibangun PT PGI ini membidik segmen yang unik, yakni kalangan mahasiswa dengan mengusung konsep campus residence.
Konsep ini didukung dengan dibangunnya kampus Universitas Esa Unggul seluas 15.000 m2 di kawasan hunian apartemen ini dengan kapasitas 7.000 mahasiswa yang diproyeksikan berasal dari seluruh Indonesia.
Captive market dari investasi properti di Double Great Residence ini menurut Marcellus Chandra, dengan demikian telah terbentuk secara otomatis.
Apartemen ini dibangun di atas lahan seluas 3,2 ha dengan mengusung konsep hunian edukatif pertama di Gading Serpong.
Marcellus menjelaskan, Double Great Residence memiliki akses yang dekat dengan jalan tol, maupun ke kawasan BSD dan pusat hiburan dan rekreasi, pusat pendidikan hingga fasilitas kesehatan beragam pilihan.
"Ragam fasilitas yang ditawarkan merupakan bagian dari pengembangan kawasan Tangerang menjadi integrated smart city," sebut Guo Yong He, Direktur Utama PGI.
Unit apartemen ini ditawarkan dengan DP persen dan angsuran cukup 2.5 juta perbulan dengan harga mulai dari Rp 460 jutaan.
Menurut Marcellus, harga ini terbilang sangat terjangkau dan sangat kompetitif untuk area yang sudah berkembang seperti Tangerang.
Tipe apartemen yang ditawarkan, tipe studio memiliki luas 21 m2 hingga tipe 2 bedroom seluas 60 m2.
Proyek Double Great Residence akan dibangun sebanyak 9 tower. Tahap pertama terdiri dari 3 tower yaitu Tower Arkose, Moraine dan Mia.
Tiga tower ini diproyeksikan rampung di pertengahan 2022 dengan kebutuhan investasi tahap pertama Rp 900 miliar.
Bicara penyerapan pasar, Marcellus menyatakan cukup bagus meraih pasar karena tower Arkose dan Moraine telah terjual 50 persen dari total unit apartemen di masing-masing tower sebanyak 100 unit.
Sedangkan unit apartemen di tower Mia baru dipasarkan Januari 2020. Pihaknya menargetkan dapat menjual 1.000 unit atau setara Rp 500 miliar.
Untuk membangun proyek ini, PT Prioritas Gading Indonesia (PGI) menggandeng investor Nantong Double Great Group dan kontraktor BUMN terbesar dari China, Gezhouba Group Company (CGGC) dengan nilai investasi hingga Rp 2 triliun.