Antisipasi Masuknya Maskapai Asing, Ini Saran dari Pengamat
pemerintah harus turun tangan langsung menangani segala kemungkinan terburuk agar maskapai asing tidak sampai masuk
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat penerbangan dari Pusat Studi Air Power Indonesia, Chappy Hakim menilai saat ini kondisi penerbangan di dunia sedang dalam masa sulit.
Menurutnya, di Indonesia load factor industri penerbangan sudah turun 30-40 persen selama masa pandemi Covid-19.
"Pada prinsipnya kondisi di negara manapun berhadapan dengan kondisi yang sama dalam hal industri penerbangan. Berbagai upaya penanganan global juga dilakukan organisasi penerbangan sipil internasional (ICAO)," katanya, Sabtu (2/5/2020).
Baca: Kabar Gembira, Pemerintah Gratiskan Listrik Selama 6 Bulan untuk Pelanggan B1/I1 450 VA
Baca: Kembali Beroperasi 3 Mei, Lion Air Menyiapkan Pengaturan Tempat Duduk di Kabin Pesawat
Ia menegaskan pemerintah harus turun tangan langsung menangani segala kemungkinan terburuk agar maskapai asing tidak sampai masuk ke Indonesia.
“Saya tidak yakin maskapai asing bisa diantisipasi. Tetapi ini demi kepentingan nasional minimal pemerintah harus menggerakkan Garuda Indonesia (yang saat ini sedang tidak beroperasi sementara, red)," tutur mantan Kepala Staf TNI Angkatan Udara tersebut.
Ia juga meyakini pentingnya kebijakan deregulasi serta insentif untuk memudahkan masuknya investor ke sektor industri penerbangan nasional.
"Itu (deregulasi) sudah pasti akan terjadi nantinya dan akan dilakukan pemberian insentif," ucap Chappy.