Permintaan LPG Diprediksi Naik 5 Persen Menjelang Lebaran
Selain memenuhi kebutuhan LPG, Pertamina juga menyalurkan jaringan gas (Jargas) untuk 220 ribu rumah tangga.
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Pertamina (Persero) memastikan stok LPG dalam kondisi aman untuk mengantisipasi lonjakan permintaan masyarakat jelang libur Lebaran 2020.
Pada masaLebaran tahun ini, permintaan LPG diprediksi naik dikisaran 5 persen dibandingkan kondisi normal (sekitar 25.847 Metrik Ton per hari).
VP Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman menjelaskan langkah antisipasi sudah dilakukan sejak terjadinya tren peningkatan permintaan LPG ketika Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) diberlakukan.
“Untuk mengantisipasi lonjakan permintaan jelang hari raya, Pertamina menyediakan stok LPG yang aman dan mencukupi. Seluruh fasilitas kami beroperasi dengan tanki LPG terisi maksimal,” urai Fajriyah di Jakarta, Kamis (21/5/2020).
Baca: Menjelang Lebaran Konsumsi BBM Merosot Parah, Avtur Drop Hingga 95 Persen
Untuk melayani kebutuhan LPG tersebut, Pertamina telah menyiagakan 657 SPBBE, 3.908 Agen dan 177.717 Outlet untuk melayani LPG PSO, serta 808 Agen dan 84.712 Outlet LPG Non PSO.
Baca: BCA Siapkan Rp 39 Triliun Uang Tunai untuk Kebutuhan Libur Lebaran
Selain memenuhi kebutuhan LPG, Pertamina juga menyalurkan jaringan gas (Jargas) untuk 220 ribu rumah tangga.
Sementara itu, kebutuhan BBM justru mengalami penurunan tajam pada seluruh produk.
Baca: Hikmah Pandemi Corona di Mata Natasha Rizky: Bisa 24 Jam Full Jalani Peran Istri dan Juga Ibu
Untuk BBM jenis gasoline (Premium, Pertalite dan Pertamax Series) diperkirakan mengalami penuruhan hingga 27,5 persen atau sekitar 67,7 Kilo Liter (KL) per hari dibandingkan pada realisasi penyaluran BBM dalam kondisi normal.
Baca: Menu Opor dan Rendang Tidak Baik Dipanaskan Berulang Kali, Ini Efek Buruknya Buat Kesehatan
Penurunan juga terjadi pada BBM jenis Gasoil sektiar 22,8 persen atau 31,9 KL per hari.
Untuk jenis Avtur diperkirakan sebesar 602 KL per hari atau turun 95 persen dibandingan kondisi normal.
“Kebutuhan BBM jelang perayaan Idul Fitri tahun ini menurun signifikan, karena kita masih berada dalam suasana pandemi Covid 19 sehingga mobilitas kendaraan di dalam kota dan antar wilayah sangat rendah dan tidak banyak memerlukan BBM,” ungkap Fajriyah.