Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Toko Mainan Beroperasi Seiring Penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar Transisi

Peredaran mainan impor di pasaran juga mengalami penurunan di tengah situasi pandemi corona (covid-19)

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Toko Mainan Beroperasi Seiring Penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar Transisi
Komtan/Carolus Agus
ILUSTRASI. Konsumen mengamati produk ekspor yang dipamerkan di Trade Expor Tangerang, Minggu (28/10). Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) mendorong para pelaku industri pembiayaan untuk meningkatkan penyaluran pembiayaan di sektor produktif 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  Aktivitas industri mainan di dalam negeri kembali bangkit yakni utilisasi produksi dari kapasitas produksi terpasang mainan nasional mulai bergerak menuju tingkatan normal seiring kondisi pasar yang membaik.

Ketua Asosiasi Mainan Indonesia (AMI) Sutjiadi Lukas mengatakan, sejumlah toko-toko mainan sudah mulai kembali beroperasi di bulan Juli 2020 seiring penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) transisi.

Di sisi lain, peredaran mainan impor di pasaran juga mengalami penurunan di tengah situasi pandemi corona (covid-19).

Kedua faktor ini membuat permintaan produk-produk mainan lokal dari toko ritel kembali menggeliat.

Baca: Video TikTok Seorang Ayah Manjakan Kucingnya, Sering Diajak Jalan-jalan dan Dibelikan Truk Mainan

“Toko-toko perlu barang dagangan, sedang produk impor susah dicari karena ada hambatan pengiriman di antara Indonesia -China,” terang Sutjiadi saat dihubungi Kontan.co.id, Minggu (26/7).

Sedikit informasi, sebelumnya permintaan mainan sempat anjlok di kuartal II 2020.

Maklum, para pelaku usaha toko ritel mainan berbondong-bondong menutup kegiatan usahanya di tengah penerapan PSBB.

Berita Rekomendasi

Sebagian pelaku usaha toko memang mencoba mengimbangi hal ini dengan melakukan penjualan secara digital, namun angka penjualan yang didapat tetap belum bisa menyamai angka penjualan normal yang biasa diperoleh secara luring (offline).

Akibatnya, angka permintaan mainan dari toko kepada produsen ikut tertekan, sehingga utilisasi produksi pabrikan lokal anjlok ke level 50% dari total kapasitas produksi terpasang.

Kini, dengan adanya tren pemulihan pasar yang ada, utilisasi produksi nasional sudah kembali meningkat ke angka 65%-70% dari total kapasitas terpasang nasional. Harapan AMI,utilisasi produksi bisa terus ditingkatkan hingga tutup tahun nanti.

“Kalau tidak ada PSBB kami berharap sampai Desember kapasitas bisa ditingkatkan lagi menjadi 80%,” ujar Sutjiadi. (Kontan/Muhammad Julian)

Sumber: Kontan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas