Sri Mulyani Tidak Mau Terlalu Buka-bukaan Soal Utang karena Bisa 'Digoreng' Politisi
Kementerian Keuangan menyatakan, terus menjaga transparansi keuangan negara, termasuk membuka besaran utang Indonesia.
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Keuangan menyatakan, terus menjaga transparansi keuangan negara, termasuk membuka besaran utang Indonesia.
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengaku tidak menutupi besaran utang, namun untuk rinciannya tidak dijelaskan karena berisiko dipolitisasi.
Baca juga: Bamsoet: Menteri Keuangan Harus Aktif Jelaskan Pemanfaatan Utang Luar Negeri Indonesia
"Kalau transparansi publik, kita akan jaga terus karena tidak ada yang ditutup-tutupi. Mungkin saya melihat dinamika di masyarakat itu melihatnya sepotong-sepotong, sehingga menimbulkan isu politik yang terlalu dipolitisasi kepada satu arah," ujarnya dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR secara virtual, Kamis (12/11/2020).
Baca juga: Oknum Polisi Dipecat Gara-gara Terlilit Utang ke Sesama Anggota, Tak Bisa Bayar Lalu Melarikan Diri
Menurut dia, ada saja pihak yang memang sengaja membuat informasi utang negara dari satu segmen saja, sehingga menimbulkan disinfomasi.
"Jadi, kami juga melihat lho ini kita memberikan informasi yang banyak, tapi kemudian malah digoreng-goreng. Gitu lho," kata Sri Mulyani.
Sementara itu, eks direktur pelaksana Bank Dunia itu menambahkan, dirinya siap jika ada yang mau berdebat terkait utang asal sesuai substansi.
"Kalau debatnya sehat, kami tidak masalah, tapi masyarakat kadang membuatnya secara tidak sehat," pungkasnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.