Ekonom Rizal Ramli Sebut Ekonomi RI Masih Akan Sulit Bangkit Pada 2021
Ekonom Senior Rizal Ramli menilai ekonomi Indonesia pada tahun 2021 masih akan sulit bangkit.
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ekonom Senior Rizal Ramli menilai ekonomi Indonesia pada tahun 2021 masih akan sulit bangkit.
Hal itu kata dia karena kebijakan fiskal di bawah komando Menteri Keuangan Sri Mulyani yang dianggap semrawut.
"Makin lama ekonomi makin terjerumus," ujarnya melalui keterangan tertulis, Jakarta, Minggu (27/12/2020).
Baca juga: Sandiaga Sebut Bali Jadi Acuan untuk Membangkitkan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif di Tengah Pandemi
Baca juga: Tahun 2028 China Diprediksi Ungguli AS Jadi Ekonomi Terbesar Dunia
Rizal Ramli menilai, Sri Mulyani memberikan keuntungan kepada kreditor dengan membuat bunga utang 2 persen lebih tinggi dari bunga pasar.
Ia menyebut, kebijakan utang dengan bunga yang tinggi tidak dilakukan oleh negara Singapura, Jepang dan China.
"Karena enggak ada di seluruh dunia menteri keuangan yang pinjam dengan bunga kemahalan. Misalnya, Menteri Keuangan Singapura, Jepang, China kalau pinjam dia tekan semurah mungkin bukan semahal mungkin," ujarnya.
Selain itu, ia juga melihat kebijakan tax holiday bagi para pengusaha besar justru membuat penerimaan negara makin menurun.
Padahal, Indonesia membutuhkan banyak dana untuk mengakselerasi pertumbuhan ekonomi pasca diterpa pandemi Covid-19.
"Dengan krisis ini penerimaan pajak bakal lebih anjlok lagi. Bahkan bisa 60-65 persen dari target. Itu yang menjelaskan kita akan kesulitan cash flow. Penerimaan pajak kita anjlok, besar sekali," kata dia.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ekonomi RI 2021 Dinilai Masih Akan Sulit Bangkit"