Terregra Asia Energy Fokus Selesaikan 5 Proyek Power Plant Hidro
Terregra Asia Energy membidik 9 proyek pembangkit listrik berbasis EBT masuk dalam target pengoperasian komersial
Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Sanusi
Pendapatan terbesar dari bisnis perdagangan sebesar Rp 18,98 miliar, turun dari sebelumnya yoy Rp 45,52 miliar. Lalu penjualan dari bisnis tenaga listrik mencapai Rp 4,58 miliar dari tahun 2018 yang nihil, dan pendapatan sewa sebesar Rp 243,41 juta dari sebelumnya Rp 64,70 juta.
Laba kotor pada akhir Desember 2019 mencapai Rp 11,33 miliar, turun 8,9 persen dari Desember 2018 sebesar Rp 12,44 miliar. Sementara rugi bersih dibukukan sebesar Rp 9,01 miliar pada akhir 2019, dari tahun 2018 yang masih laba bersih Rp 2,37 miliar.
Jumlah aset Perseroan per Desember 2019 mencapai Rp 560,04 miliar, naik dari Desember 2018 yakni sebesar Rp 470,82 miliar.
Untuk pelanggan terbesar Perseroan adalah PT Nani Wahyuni Industries sebesar 63,62 persen dan Diamond Energy Pte Ltd 19,25 persen,” ujar Christin.
Christin menambahkan, sedangkan untuk 9 bulan terakhir di tahun 2020 ini, klien terbesar TGRA adalah Diamond Energy Pte Ltd dengan nilai sebesar Rp 4,70 miliar atau berkontribusi sebesar 52,78 persen dari total pendapatan, dan PT PLN (Persero) Rp 4,04 miliar atau sebesar 45,44 persen.
“Aktivitas grup di kala Pandemi Covid-19 ini terpengaruh berbagai faktor yaitu keuangan, risiko pasar (termasuk risiko mata uang asing), risiko kredit, dan risiko likuiditas.
Program manajemen risiko grup secara keseluruhan difokuskan pada pasar keuangan yang tidak dapat diprediksi dan grup berusaha untuk meminimalkan dampak yang berpotensi merugikan kinerja keuangan grup.