Ada Pengetatan Pembatasan Kegiatan, Airlangga Optimistis Perekonomian Masih Tetap Membaik
pemerintah memutuskan untuk memberlakukan pengetatan pembatasan kegiatan masyarakat mulai 11 Januari hingga 25 Januari mendatang.
Editor: Sanusi
Sementara, kata Sri Mulyani, institusi-institusi lain memberikan estimasi serupa yakni antara negatif 1,5 persen dari International Monetary Fund (IMF) dan Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) memproyeksi ekonomi Indonesia sepanjang 2020 negatif 2,4 persen.
Sementara itu, dia menilai yang perlu untuk dilihat lebih dekat adalah fenomena inflasi Indonesia, karena sedang mengalami penurunan yakni 1,68 persen di akhir 2020.
Baca juga: Kemenkeu Berharap Aparat Pengawasan Internal Tidak Hanya Cari Kesalahan
Sri Mulyani menjelaskan, satu di antara penyebab rendahnya inflasi adalah karena permintaan yang mengalami penurunan akibat masyarakat yang harus mengalami pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
"Juga karena ada guncangan Covid-19 yang mempengaruhi sisi permintaan. Namun, kita lihat semenjak bulan September, volatile food sudah mulai menunjukkan kenaikan dan ini juga kita lihat pada indeks dari makanan dan minuman yang mengalami kenaikan, terutama pada kuartal III dan IV, ini perlu kita waspadai dari sisi inflasi," pungkasnya.
Vaksin Covid-19 Pendorong Target Pertumbuhan Ekonomi 5 Persen Tahun Ini
Sebelumnya, vaksin Covid-19 diharapkan menjadi salah satu pembawa perubahan positif yang akan mewujudkan target pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 4,5 hingga 5 persen di tahun 2021.
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, perekonomian Indonesia sudah mampu melewati rock bottom pada kuartal kedua tahun 2020, yakni minus 5,32 persen.
Sementara pada kuartal ketiga (Q3) sudah menunjukkan tren positif, yaitu minus 3,49 persen. Diperkirakan sampai akhir tahun pertumbuhan ekonomi minus 2,2 hingga minus 0,9.
"Namun kita melihat bahwa di Januari ini atau sepanjang tahun 2021 ini APBN kita didesain untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di angka 5 persen,” ujar Airlangga melalui keterangan tertulis, Selasa (5/1/2021).
Airlangga menyatakan, sejumlah lembaga ekonomi internasional seperti World Bank memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia 4,4 persen.
Sedangkan IMF memprakirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia 6,1 persen, dan ADB 5,3 persen.
Saat ini dinamika pandemi Covid di berbagai negara, seperti di Inggris, telah muncul strain baru.
Sejumlah negara ASEAN, seperti Thailand khususnya Kota Bangkok, kembali mengambil langkah pengetatan. Begitu pula di Tokyo, Jepang.
Baca juga: Jokowi Gratiskan Vaksin Covid-19, Berapa Anggaran yang Disiapkan Menkeu Sri Mulyani?
Menurut Airlangga, optimisme pemerintah itu harus didorong dengan penanganan pandemi Covid-19. Saat ini, tiga juta vaksin sudah dikirimkan ke berbagai daerah. Diharapkan pertengahan Januari 2021 vaksinasi sudah bisa dilakukan secara bertahap.