Holding Ultra Mikro Dapat Ciptakan Produk Keuangan Variatif
Pembentukan holding ultra mikro yang melibatkan BRI,PNM, dan Pegadaian dinilai dapat menciptakan pilihan produk keuangan yang variatif
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pembentukan holding ultra mikro yang melibatkan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), PT Pegadaian (Persero), dan PT Permodalan Nasional Madani (PNM) dinilai dapat menciptakan pilihan produk keuangan yang lebih variatif bagi pelaku usaha mikro.
Anggota Komisi XI DPR Dolfie OFP mengatakan, Pegadaian selama ini sudah berhasil menciptakan produk keuangan yang cepat dalam menjawab semua kebutuhan likuiditas pelaku usaha mikro.
PT Permodalan Nasional Madani (PNM) pun dinilai konsisten memberi pendampingan kepada pelaku UMKM, dan pengembangan usaha pelaku mikro yang belum tergarap perbankan.
Baca juga: Cek Kelolosan Kartu Prakerja Gelombang 14, Ini Syarat Pendaftaran Gelombang 15 di www.prakerja.go.id
Sementara BRI, kata Dolfie, merupakan salah satu bank pelat merah yang memiliki kekuatan modal, likuiditas dan teknologi yang kuat untuk mendorong UMKM agar naik kelas.
Baca juga: 7 BUMN Juga Akan Dikonsolidasi Erick Thohir Lewat Holding Pariwisata dan Pendukung
"Semua karakteristik tersebut akan disinergikan sehingga semua kebutuhan keuangan yang variatif dari pelaku mikro dapat difasilitasi dalam satu holding," paparnya, Selasa (16/3/2021).
Menurutnya, sinergi ketiga BUMN tersebut akan memberi efisiensi tambahan dalam operasional, yang pada akhirnya berdampak pada semakin ringannya biaya pembiayaan bagi pelaku mikro.
"Melalui integrasi ekosistem, rasio pelaku usaha ultra mikro yang tidak terlayani lembaga keuangan formal dapat diturunkan dari 68 persen pada 2018 menjadi 42 persen pada 2024," ujarnya.
Baca juga: Holding BUMN Ultra Mikro Diklaim Bisa Jadi Solusi Tingkatkan Agregasi UMKM
Analis Binaartha Sekuritas Nafan Aji Gusta menilai, BRI selaku pemimpin dalam holding memiliki kepercayaan investor yang besar dengan kapitalisasi pasar Rp583 triliun.
"Kemampuan BRI itu sangat besar untuk pengembangan segmen UMKM. Kemampuannya untuk melakukan transformasi pada Pegadaian dan PNM pun juga sangat besar juga," katanya.
Dia menjelaskan proses pembentukan holding ultra mikro pada intinya akan memberi manfaat ke banyak pihak.
Bagi BRI, menurut Nafan, hal ini akan membantu percepatan ekspansi pembiayaan UMKM sehingga sektor ini dapat menjalankan peran dan meningkatkan kapasitasnya dalam perekonomian.
Bagi Pegadaian dan PNM, jelas Nafan, holding akan membuat struktur lembaganya menjadi lebih kuat, di mana sumber daya manusia dan sistem informasi yang dimiliki keduanya tentu akan meningkat seiring dengan integrasi BRI.
"Proses operasional pembiayaan pun akan lebih cepat dan mudah lataran integrasi data ke depannya," papar Nafan.