Analis Sarankan Investor Saham Ambil Aksi Profit Taking Sebelum Mei
Nafan Aji Gusta Utama menyarankan investor di pasar saham agar merealisasikan aksi ambil untung alias profit taking sebelum masuk bulan Mei 2021.
Penulis: Yanuar R Yovanda
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Analis Binaartha Sekuritas Nafan Aji Gusta Utama menyarankan investor di pasar saham agar merealisasikan aksi ambil untung alias profit taking sebelum masuk bulan Mei 2021.
Nafan menjelaskan, fenomena siklus aksi jual besar-besaran di awal Mei atau sell in May and go away kemungkinan besar masih akan terjadi di tahun ini.
"Sell in May and go away. Semestinya masih ada pelaku pasar menikmati keuntungan sebelum Mei berupa dividen dan peralihan modal ke dalam negeri," ujarnya saat dihubungi Tribunnews, belum lama ini.
Setelahnya, dia menyarankan investor saham untuk kembali masuk lagi untuk membeli saham-saham di harga murah paling cepat awal Juni 2021.
Baca juga: Investor Pemula Perlu Kenali Dulu Makna Berinvestasi di Saham Agar Tak Terjebak Jadi Spekulan
"Habis setelah Mei mulai agresif akumulasi. Kita hadapi kuartal akselerasi pemulihan ekonomi meski kuartal I 2021 diperkirakan tetap minus, kuartal II didorong bulan Ramadan, dan kuartal III pulih," kata Nafan.
Baca juga: Investor Disarankan Jauhi Dulu Saham-saham Emiten BUMN, Harganya Sudah Kemahalan
Sementara itu, sentimen pendorong atau trigger kejatuhan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Mei nanti kemungkinan besar dari kebijakan pemerintah.
"Pembatasan sosial masih jadi trigger di lokal karena, ini kebijakan pemerintah memiliki pengaruh ke pasar modal, bisa terasa. Misal pemerintah lakukan revisi kebijakan PPKM mikro, setelah Idul Fitri bisa jadi ada revisi," pungkasnya.